Rabu 17 Jun 2020 18:01 WIB

Indonesia Ikuti dari Dekat Perkembangan Konflik China-India

Tentara India dan China terlibat bentrokan mematikan di wilayah perbatasan.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Peta wilayah sengketa India-China-Pakistan.
Foto: wikicommon
Peta wilayah sengketa India-China-Pakistan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia mengikuti dari dekat perkembangan terbaru hubungan antara China dan India yang diwarnai bentrokan antara tentara kedua negara di Ladakh, Senin lalu. Hal tersebut dikatakan oleh Pelaksana Tugas Juru Bicara Kementerian luar Negeri (Kemenlu) RI Teuku Faizasyah dalam konferensi pers daring pekanan, Rabu (17/6).

"Pada prinsipnya Indonesia mengikuti dari dekat berbagai perkembangan ini dan tentunya kita berharap pihak-pihak terkait dapat melakukan langkah-langkah untuk meredakan ketegangan," ujar Faizasyah.

Baca Juga

Menurutnya, saat ini fokus dunia internasional ada pada penanganan pandemi Covid-19. Oleh karena itu, konflik-konflik yang ada baiknya diselesaikan dengan baik.

"Tentunya perkembangan internasional yang menimbulkan instabilitas juga mengganggu upaya bersama internasional untuk mengatasi Covid-19," ujarnya.

India dan China terlibat konfrontasi tanpa senjata api dalam bentrokan mematikan terbaru yang terjadi Senin (16/6) malam waktu setempat. Selama empat dekade keduanya berselisih tetapi relatif tenang terkait perebutan wilayah di jalur pegunungan Himalaya.

Dalam insiden terbaru, korban tewas berada di kedua pihak yaitu 20 tentara India dan sekurangnya 45 tentara China. Kedua belah pihak saling menuduh memprovokasi pertempuran. Para tentara dilaporkan terlibat baku hantam menggunakan tongkat besi, batu, dan tongkat bambu yang dipenuhi paku dalam konfrontasi malam hari di wilayah Ladakh.

Pertempuran itu terjadi di medan terjal berbatu dari Lembah Galwan yang secara strategis penting. Lembah itu terletak di antara Tibet di China, dan Ladakh, di India.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement