REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan telah menerima banyak dukungan dari masyarakat internasional untuk mencegah rencana aneksasi wilayah Palestina oleh Israel.
“Saya sangat senang menerima tanggapan positif dari banyak negara sejauh ini,” kata Retno dalam konferensi pers daring dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/6).
Sebelumnya, Retno telah menyurati 30 negara sahabat guna menggalang dukungan internasional untuk menolak rencana aneksasi wilayah Palestina di Tepi Barat.
“Sekretaris Jenderal PBB juga telah menjawab surat saya dan menggarisbawahi keprihatinan yang sama tentang urgensi untuk mencegah aneksasi terjadi, serta pentingnya mencapai solusi dua negara yang dinegosiasikan sejalan dengan resolusi PBB, hukum internasional, dan perjanjian bilateral,” tutur dia.
Sebelumnya, Retno juga ikut berpartisipasi dalam Konferensi Tingkat Menteri Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang menyepakati upaya melalui ranah hukum, politik, dan diplomatik guna menolak rencana pencaplokan wilayah Palestina. Perdana Menteri Israel telah mengumumkan rencana aneksasi Tepi Barat yang dilaksanakan Juli mendatang, sebagai bagian dari “Kesepakatan Abad Ini” yang diinisiasi Presiden AS Donald Trump.
Kesepakatan yang merujuk Yerusalem sebagai ibu kota Israel yang tidak terbagi, ditentang Palestina serta sebagian besar negara Asia dan Eropa.