Sabtu 20 Jun 2020 04:15 WIB

PBB Gelar Penyelidikan Terhadap Rasialisme di Amerika

Dewan HAM memerintahkan laporan 'rasisme sistemik' segera disusun

Rep: Lintar Satria/ Red: Gita Amanda
Sejumlah Demonstran berbaring telungkup dengan tangan di belakang punggung mereka selama saat protes kematian George Floyd (46) di Oakland, California, AS, Rabu (10/6). Para demonstran berbaring di tanah selama delapan menit, 46 detik, lamanya waktu yang terkait dengan kematian Floyd oleh petugas yang menangkap dan menekankan lututnya pada leher pria kulit hitam yang tidak bersenjata tersebut. EPA-EFE / JOHN G. MABANGLO
Foto: EPA-EFE / JOHN G. MABANGLO
Sejumlah Demonstran berbaring telungkup dengan tangan di belakang punggung mereka selama saat protes kematian George Floyd (46) di Oakland, California, AS, Rabu (10/6). Para demonstran berbaring di tanah selama delapan menit, 46 detik, lamanya waktu yang terkait dengan kematian Floyd oleh petugas yang menangkap dan menekankan lututnya pada leher pria kulit hitam yang tidak bersenjata tersebut. EPA-EFE / JOHN G. MABANGLO

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Dewan Hak Asasi Manusia PBB mengecam diskriminasi rasial dan kekerasan polisi yang mengakibatkan kematian George Floyd di Minneapolis bulan lalu. Pada Jumat (19/6), Dewan HAM juga memerintahkan laporan 'rasisme sistemik' terhadap warga keturunan Afrika segera disusun.

Sebanyak 47 negara anggota menyetujui resolusi tersebut dalam forum di Jenewa, Swiss. Resolusi yang didorong oleh negara-negara Afrika itu memberikan mandat pada kantor Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet untuk menyerahkan laporan itu tahun depan.

Baca Juga

Nada text rancangan resolusi tersebut diturunkan setelah adanya negosiasi tertutup. Sebelumnya resolusi itu meminta langsung Komisi HAM PBB untuk menyelidiki rasisme di AS dan negara lain. Pemerintahan Donald Trump keluar dari Dewan HAM PBB dua tahun yang lalu.

Sebelumnya adik George Floyd mendesak PBB menggelar penyelidikan terhadap brutalitas polisi dan diskriminasi rasial di AS. Kematian Floyd memicu unjuk rasa ketidakadilan rasial di seluruh dunia.

"Saat Anda melihat kakak saya disiksa dan dibunuh di depan kamera adalah itulah bagaimana masyarakat kulit hitam diperlakukan polisi di Amerika," kata Philonise Floyd pada Dewan Hak Asasi Manusia PBB melalui video konferensi, Kamis (18/6) kemarin, di lansir Reuters.

Ia mendesak dibentuknya komisi independen untuk menyelidiki pembunuhan masyarakat kulit hitam yang dilakukan oleh polisi-polisi Amerika. Philonise Floyd juga meminta PBB menginvestigasi kekerasan yang dilakukan polisi terhadap pengunjuk rasa damai.

"Anda melihat kakak saya meninggal, itu bisa saja saya, saya penjaga kakak saya, Anda di PBB adalah penjaga saudara dan saudari Anda di Amerika dan Anda memiliki wewenang untuk membantu kami menegakan keadilan bagi kakak saya George Floyd," katanya.

Dalam rapat darurat Dewan HAM PBB negara-negara Afrika juga meminta PBB menggelar penyelidikan terhadap kekerasan yang dialami warga keturunan Afrika di seluruh dunia. Duta Besar Afrika Selatan Nozipho Joyce Mxakato-Diseko mengatakan Dewan HAM PBB harus menjadi pelindung mereka yang lemah.

"Dan terutama bagi korban dan keturunan perdagangan budak transatlantik," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement