Sabtu 20 Jun 2020 17:42 WIB

Turki: Haftar tak Lagi Punya Legitimasi di Libya

Turki membantu pemerintah sah Libya memerangi milisi Haftar yang didukung Arab Saudi

Rep: Anadolu/ Red: Elba Damhuri
Jenderal Khalifa Haftar kian terdesak oleh pasukan pemerintahan di Tripoli yang didukung Turki.
Foto: Reuters/AP/berbagai sumber
Jenderal Khalifa Haftar kian terdesak oleh pasukan pemerintahan di Tripoli yang didukung Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Menteri Luar Negeri Turki mengatakan pada Kamis bahwa panglima pemberontak Khalifa Haftar tidak lagi memiliki legitimasi di Libya dan seharusnya tidak memiliki kedudukan.

Berbicara dalam wawancara langsung dengan CNN Turk, Mevlut Cavusoglu mengatakan bahwa Haftar tidak lagi memiliki validitas apa pun dan tidak mempunyai legitimasi.

“Seorang komplotan kudeta seperti Haftar, seseorang yang mengklaim telah merebut kekuasaan, alih-alih gencatan senjata, seharusnya tidak memiliki kedudukan. Dia seharusnya tidak perlu ditangani lagi,” ujar Cavusoglu.

Dia menekankan bahwa masih belum ada gencatan senjata di Libya bahkan setelah upaya yang dilakukan di Moskow dan Berlin karena sikap Haftar.

Sementara itu, Cavusoglu mengatakan kerja sama keamanan antara Turki dan pemerintah Libya dapat diperluas dalam periode mendatang.

November lalu, Turki dan Libya menandatangani pakta penting tentang kerja sama militer serta perbatasan di Mediterania.

Di bawah kesepakatan itu, Turki telah mengirim penasihat untuk membantu Tentara Libya mengalahkan milisi panglima pemberontak Khalifa Haftar.

Tentara Libya baru-baru ini memberikan pukulan berat kepada Haftar dengan membebaskan Tripoli dan Tarhuna, serta lokasi strategis lainnya, termasuk pangkalan udara Al-Watiya, dari milisinya.

Pemerintah sah yang diakui PBB telah menghadapi serangan pasukan Haftar sejak April 2019, dengan lebih dari 1.000 orang tewas dalam kekerasan.

BACA JUGA: Senjata Militer: Turki Uji Sukses Coba Rudal Jarak Menengah

 

Link: https://www.aa.com.tr/id/turki/turki-haftar-tak-lagi-punya-legitimasi-di-libya/1882366

sumber : Anadolu Agency
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement