Ahad 21 Jun 2020 09:19 WIB

Turki Mulai Pakai Mata Uang Yuan China

Perusahaan-perusahaan Turki mulai menggunakan yuan China.

Rep: Anadolu/ Red: Elba Damhuri
YUAN. Seorang warga melintasi kantor penukaran uang asing yang dihiasi gambar uang berbagai negara di Hong Kong, Selasa (6/8). Nilai tukar yuan Cina merosot tajam atas dolar AS sebagai akibat dari perang dagang dengan Amerika Serikat.
Foto: AP Photo/Kin Cheung
YUAN. Seorang warga melintasi kantor penukaran uang asing yang dihiasi gambar uang berbagai negara di Hong Kong, Selasa (6/8). Nilai tukar yuan Cina merosot tajam atas dolar AS sebagai akibat dari perang dagang dengan Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Bank Sentral Turki mengumumkan penggunaan mata uang yuan China pertama kalinya dalam sejarah ekonomi Turki. Pengunaan yuan dan lira dalam hubungan Turki-China ini berdasarkan perjanjian swap yang mulai direalisasikan pada Kamis (18 Juni).

Dalam pernyataan bank sentral Turki, perusahaan Turki di berbagai sektor membayar tagihan impor mereka dari China menggunakan yuan melalui bank terkait.

"Perjanjian swap ini penting untuk memfasilitasi penggunaan mata uang lokal dalam pembayaran perdagangan internasional dan akses mudah perusahaan Turki ke likuiditas internasional," kata pejabat bank sentral Turki seperti dikutip Anadolu.

BACA JUGA: Mana Yang Benar: Ekonomi Syariah atau Ekonomi Islam?

"Ini adalah langkah signifikan yang akan semakin memperkuat kerja sama keuangan antara Turki dan China," kata pernyataan itu.

Perjanjian pertukaran ditandatangani antara Bank Sentral Turki dan Bank Rakyat Tiongkok pada tahun 2019.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, bank komersial akan dapat memperluas jangkauan produk mereka sesuai dengan perdagangan internasional dan kegiatan keuangan dengan strategi berdasarkan perjanjian swap.

Swap adalah transaksi pertukaran dua valas melalui pembelian tunai dengan penjualan kembali secara berjangka, atau penjualan tunai dengan pembelian kembali secara berjangka. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kepastian kurs (kurs bersifat tetap selama kontrak), sehingga dapat menghindari keugian selisih kurs.

Turki ingin mengurangi pemakaian dolar AS dalam transaksi perdagangan global. Ketergantungan terhadap dolar AS menyebabkan ketidakstabilan nilai tukar lira sehingga beberapa kali mengalami penurunan drastis.

BACA JUGA: Krisis Minyak dan Corona Makin Melemahkan Amerika Serikat

 

Link: https://www.aa.com.tr/en/economy/yuan-rolled-out-under-turkey-china-swap-deal/1883085

sumber : Anadolu Agency
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement