Ahad 21 Jun 2020 18:37 WIB

Perselisihan Diplomatik China- Brasil di Masa Pandemi Covid

China menahan ekspor peralatan medis ke Brasil akibat masalah diplomatik.

Red: Nur Aini
Presiden Brasil Jair Bolsonaro bersama para pendukungnya
Foto: Eraldo Peres/AP
Presiden Brasil Jair Bolsonaro bersama para pendukungnya

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- China telah menahan sebelas ton peralatan medis ke Brasil sejak April karena masalah diplomatik. Hal itu dilansir media Brasil Folha De S. Paulo.

Itu adalah salah satu dari banyak kiriman yang menunggu izin birokrasi China pada saat Brasil sangat membutuhkan ventilator dan alat pelindung diri untuk melawan kematian akibat virus corona. Dalam hitungan minggu, kasus positif Covid-19 di negara Amerika Selatan itu telah melonjak hingga hampir satu juta dengan jumlah kematian mencapai 50.000 orang dalam satu atau dua hari.

Baca Juga

Sementara dalam skala global, pandemi Covid-19 telah menewaskan lebih dari 454.000 orang di seluruh dunia dengan jumlah infeksi melebihi 8,5 juta. Sejak berhasil mengendalikan wabah, China telah mengirim pasokan dan peralatan medis ke sejumlah negara untuk membantu memerangi pandemi termasuk Chili, Kolombia, Venezuela, dan Argentina di Amerika Selatan.

Awal April, Menteri Kesehatan Brasil saat itu, Luiz Henrique Mandetta, mengatakan upaya negaranya membeli 15.000 ventilator dari China gagal dan pemerintah sekarang sedang menjajaki opsi untuk memproduksi perangkat-perangkat tersebut dari dalam negeri.

"Secara praktis semua pembelian peralatan dari China tidak disetujui," katanya dalam konferensi pers, seminggu sebelum dipecat Presiden Brasil Jair Bolsonaro karena perbedaan pandangan dalam menanggulangi pandemik.

Gubernur Brasil telah menggunakan cara-cara untuk mengimpor peralatan medis dengan menghindari rute reguler melalui Eropa dan AS, dan bahkan melewati pemerintah federal. Pekan lalu, 650 ventilator buatan Turki telah mencapai Sao Paulo, kota terbesar dan paling parah terdampak di Brasil untuk meredam Covid-19.

Total Brasil telah memesan 1.500 ventilator guna mengusir wabah dari negara Amerika Latin itu.

Perselisihan diplomatik

Pada awalnya, semua orang berpikir kemudahan dalam pasokan medis Covid-19 meskipun tengah terjadi persaingan global. Namun situasi berubah saat surat kabar Brasil O Globo menerbitkan opini redaksi Li Yang, konsul jenderal China di Rio de Janeiro, sebagai tanggapan atas komentar Anggota Kongres sekaligus putra presiden Eduardo Bolsonaro, yang menyebut virus corona sebagai “Virus China".

Komentar anak presiden itu membuat China enggan memasok bantuan medis yang sangat dibutuhkan Brasil. Li Yang mengecam putra presiden, yang juga pengagum Presiden AS Donald Trump, dan menuduh anggota Kongres muda itu telah dicuci otak oleh Amerika Serikat.

"Jika ada negara yang bersikeras menjadi musuh China, kita akan menjadi musuhnya yang paling canggih!" kata Li Yang.

Di saat sama, kedutaan besar China di Brasil mengecam sebuah tweet Menteri Pendidikan Abraham Weintraub, yang menyebut China mengambil untung dari pandemi. Weintraub dalam tweetnya menghubungkan virus corona dengan "rencana dominasi dunia" Beijing.

Terlepas dari ketegangan terkait virus corona dalam hubungan bilateral, Brasil dan China, kedua negara yang tergabung dalam blok BRICS (Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan) adalah mitra dagang yang kuat, terutama di era perang dagang antara AS dan China.

Di Amazon Brasil, misalnya, China telah menjadi pembeli, pedagang, pemberi pinjaman dalam beberapa tahun terakhir untuk memenuhi kebutuhan daging sapi dan kedelai. Kepentingan saling bersilangan antara Bolsonaro yang berencana membuka hutan hujan besar-besaran untuk kegiatan ekonomi dengan mengorbankan lingkungan, dan China, yang bercita-cita memanfaatkan lebih banyak sumber dayanya, dapat dengan mudah mendorong kedua negara untuk meletakkan kapak demi kebaikan yang lebih besar.

Ketika kemarahan meningkat, pikirkan konsekuensinya, kata petuah bijak China Konfusius berabad-abad lalu. Sepotong nasihat yang kemungkinan akan diindahkan kedua negara.

Berita ini diterbitkan di: https://www.aa.com.tr/id/dunia/perselisihan-diplomatik-china-brasil-di-masa-pandemi-covid-19/1884484

sumber : Anadolu Agency
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement