REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Penasihat Joe Biden, mantan wakil presiden dan calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, membentuk tim transisi peralihan kepemimpinan jika Biden menang pada pemilihan presiden November 2020.
Menurut pernyataan pihak terkait, Sabtu (20/6), Ted Kaufman, orang dekat Biden, telah merekrut enam orang, termasuk sejumlah eks pejabat pemerintahan Presiden Barack Obama. Seorang sumber mengatakan anggota tim nanti akan bertambah.
Beberapa kandidat utama calon presiden dari partai mulai membuat tim transisi sebelum pemilihan umum berlangsung guna membangun koordinasi dengan petahana.
Lewat pernyataan tertulis, Kaufman mengatakan tim transisi akan "memastikan keberlanjutan pemerintahan" apabila Biden harus mengambil alih penanggulangan pandemi Covid-19, yang menyebabkan krisis ekonomi di AS.
"Belum ada yang pernah mengambil alih jabatan presiden dan langsung menghadapi tantangan berat sejak masa Franklin Delano Roosevelt," kata Kaufman. Ia menambahkan Biden siap langsung bekerja "sejak hari ia disumpah menjabat sebagai presiden".
Kaufman sempat menjabat sebagai anggota Senat dari Delaware saat Biden jadi wakil presiden pada 2009. Ia juga merupakan salah satu pengusul suatu undang-undang, yang mewajibkan persiapan transisi kekuasaan dimulai enam bulan sebelum pemilihan presiden. Beleid itu ditetapkan pada 2015.
Yohannes Abraham, yang sempat menjabat di Gedung Putih pada pemerintahan Obama, akan mengurusi kegiatan sehari-hari tim transisi. Tim transisi akan terpisah dan bersifat independen dari tim kampanye Biden.
Anggota tim transisi lainnya termasuk eks wakil direktur Badan Intelijen Pusat AS (CIA), Avril Haines, yang juga menjabat saat pemerintahan Obama.