Senin 22 Jun 2020 12:24 WIB

Taiwan Perkuat Pertahanan dengan Jet Rancangan Sendiri

Pesawat jet menjadi rencana memperkuat pertahanan Taiwan di tengah ancaman China.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen
Foto: AP Photo/Chiang Ying-ying
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen

REPUBLIKA.CO.ID, TAICHUNG -- Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengawasi penerbangan pertama pesawat jet latihan rancangan dan produksi dalam negeri. Pesawat itu bagian dari rencana pemerintahan Tsai perkuat pertahanan Taiwan di tengah meningkatnya ancaman dari China.

Sebagian besar senjata dan perlengkapan militer Taiwan berasal dari Amerika Serikat (AS). Tapi Tsai menjadikan pengembangan industri pertahanan dalam negeri sebagai prioritasnya, terutama China yang menganggap pulau itu milik mereka meningkat upaya militernya.

Baca Juga

Anggaran pengembangan pesawat AT-5 Brave Eagle produksi perusahaan milik pemerintah Taiwan, Aerospace Industrial Development Corp ini mencapai 68,6 miliar dolar Taiwan atau 2,32 miliar dolar AS. Pesawat tersebut menjadi pesawat pertama rancangan Taiwan sejak F-CK-1 Ching-kuo yang diluncurkan 30 tahun yang lalu.

Di pangkalan udara Taichung, Tsai mengatakan adanya pesawat baru itu membantah pihak yang menilai Taiwan tidak memiliki teknologi, hanya bisa mengandalkan negara lain untuk memenuhi kebutuhan pertahanannya.

"Pesawat latihan baru ini tidak hanya menciptakan lebih dari 2.000 kesempatan lapangan kerja tapi juga akan mewariskan pengalaman dan  membina talenta-talenta teknisi generasi baru industri penerbangan," kata Tsai, Senin (22/6).

Dalam penerbangan tersebut AT-5 yang diapit Ching-kou fighter terbang selama 12 menit di depan Tsai. Penerbangan resmi pertama dilakukan pada awal bulan ini, kurang dari satu tahun sejak prototipe pesawat diumumkan tahun lalu.

Pesawat latihan tersebut dapat dilengkapi dengan senjata. Angkatan udara Taiwan berencana memiliki 66 unit pada tahun 2026 untuk menggantikan pesawat latih AT-3 dan F-5.

Tes penerbangan AT-5 itu dilakukan saat militer China meningkatkan kehadiran mereka di pulau demokrasi tersebut. Taiwan mengatakan dalam dua pekan terakhir Angkatan Udara China terbang di dekat pulau itu sebanyak tujuh kali.

Tahun lalu Taiwan mengungkapkan anggaran pertahanan terbesar dalam satu dekade terakhir. Pemerintah Taiwan juga tengah mengembangkan kapal selam buatan sendiri. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement