REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, sekitar 25 ribu pencari suaka tewas di Laut Mediterania selama delapan tahun terakhir.
"Dalam delapan tahun terakhir, 25 ribu orang, kebanyakan dari mereka wanita dan anak-anak, tewas di perairan berbahaya Mediterania," kata Erdogan pada upacara penutupan Festival Film Migrasi Internasional melalui konferensi video, Ahad (21/6).
Dia mengatakan, orang-orang itu berangkat dengan harapan untuk masa depan yang aman, namun, sebagian besar perjalanan berakhir dengan kematian.
"Nasib sekitar 10 ribu anak-anak Suriah yang mencari suaka di Eropa tidak diketahui," kata Erdogan.
Presiden mengatakan, masalah migrasi adalah agenda dunia sebagai fenomena global, terutama baru-baru ini, ketika jutaan orang harus meninggalkan rumah mereka karena perang, ketidakstabilan, teror, dan kemiskinan.
Dia menambahkan, orang bermigrasi tidak hanya untuk pekerjaan yang lebih baik atau standar kehidupan yang lebih baik, tetapi sebagian besar untuk bisa tetap hidup dan memberi makan diri mereka sendiri.
"Hari ini ada hampir 260 juta migran di dunia, serta lebih dari 71 juta orang terlantar dan lebih dari 25 juta pengungsi," ujar dia.
Erdogan berharap festival itu akan berkontribusi untuk memikirkan kembali tentang migrasi dan alasannya, serta untuk meningkatkan kesadaran akan dimensi migrasi sosial, budaya, politik dan ekonomi. Menyinggung soal tingginya jumlah pengungsi di Turki, dia mengatakan negara itu merangkul semua orang tanpa diskriminasi, sementara negara-negara dengan peluang yang lebih baik memberikan kuota untuk mereka.
"Turki menyusun kebijakan komprehensif untuk para migran dari tempat berlindung hingga kesehatan, pendidikan hingga integrasi sosial untuk memfasilitasi kehidupan mereka," ujar Erdogan.
Dia menambahkan, semua itu dilakukan dengan sumber daya negara sendiri karena UE dan negara-negara lain tidak memberikan dukungan. “Film adalah sarana yang ampuh untuk mengisahkan cerita kesedihan dan kegembiraan migrasi secara efektif,” tutur Erdogan.
Dia meminta masyarakat menghapus prasangka mereka tentang migrasi dan menjadi sadar akan kontribusi yang dibawa para migran ke negara-negara dan masyarakat. Dengan Anadolu Agency sebagai mitra komunikasi globalnya, festival film ini didukung Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Turki dan diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri di bawah naungan Kepresidenan Turki.
Berita ini diterbitkan di: https://www.aa.com.tr/id/dunia/erdogan-25000-pengungsi-tewas-di-laut-mediterania-selama-8-tahun-terakhir/1885291