REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO -- Presiden Brasil Jair Bolsonaro diperintahkan mengenakan masker di depan umum oleh seorang hakim negara. Hal itu terjadi usai presiden menghadiri demonstrasi politik tanpa masker di tengah jumlah kasus virus corona baru atau Covid-19 yang terus meningkat di negara tersebut.
Hakim federal Renato Borelli menerbitkan keputusan yang diumumkan kepada publik Selasa (23/6), bahwa Bolsonaro akan dikenakan denda 387 dolar AS per hari jika terus melanggar perintah peraturan daerah di distrik federal. Sebab, pemerintah mewajibkan memakai masker untuk memperlambat penyebaran pandemi Covid-19.
Pengacara umum Brasil, yang berpendapat kepentingan hukum pemerintah, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya tengah mempelajari cara untuk membalikkan keputusan. Brasil memiliki lebih banyak kasus dan kematian akibat Covid-19 yang dikonfirmasi dibandingkan negara mana pun di luar Amerika Serikat (AS). Virus itu telah membunuh lebih dari 51 ribu orang di Brasil dan menginfeksi lebih dari 1,1 juta, menurut Departemen Kesehatan.
Angka itu telah menjadikan negara sebagai lokasi utama untuk uji coba vaksin, yang dimulai pada akhir pekan untuk seorang kandidat yang dikembangkan oleh Universitas Oxford. Menteri kesehatan sementara Brszil mengatakan, bahwa pemerintah kemungkinan akan menandatangani kesepakatan untuk memproduksi vaksin percobaan universitas secara lokal pada pekan ini.
Di sisi lain, Bolsonaro telah secara terbuka menentang konsensus di antara para ahli kesehatan masyarakat untuk memperlambat wabah. Presiden telah mengkritik lockdown atau karantina wilayah dan perintah jarak sosial yang dikeluarkan oleh gubernur dan wali kota wilayahnya.
Menurut Bolosonaro, kerusakan ekonomi mereka lebih buruk daripada penyakit. Senada dengan Presiden AS Donald Trump, Bolsonaro juga mendorong obat anti-malaria yang tidak terbukti untuk mengobati virus corona.
Namun demikian, pembelaannya yang paling terlihat telah terjadi pada penggunaan masker di saat demonstrasi di Brasilia. Dia tanpa mengenakan masker menggendong bayi untuk foto dan berjabatan tangan dengan pendukung.
Pejabat lain telah melanggar peraturan penggunaan masker setempat. Mantan menteri pendidikan negara itu, yang mengundurkan diri pekan lalu, didenda 2.000 reais karena tidak mengenakan masker di bulevar pusat ibu kota awal bulan ini.