Jumat 26 Jun 2020 04:33 WIB

Turki: Uni Eropa Tutupi Pelanggaran Hak Asasi Manusia Yunani

Turki mengecam pengkritik penanganan atas masalah migran di perbatasannya.

Red: Nur Aini
Pengungsi berjalan di perbatasan Turki-Yunani pada Ahad (1/3). Turki memutuskan untuk tak lagi menghalangi arus imigran ke Eropa.
Foto: Erdem Sahin/EPA
Pengungsi berjalan di perbatasan Turki-Yunani pada Ahad (1/3). Turki memutuskan untuk tak lagi menghalangi arus imigran ke Eropa.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki pada Kamis (25/6) mengecam pernyataan para pejabat Yunani dan Uni Eropa yang mengkritik penanganan Ankara atas masalah migran di sepanjang perbatasannya. Turki menyebutnya sebagai upaya untuk menghapus pelanggaran hak asasi manusia di Yunani.

"Pernyataan Menteri Luar Negeri Yunani Nikos Dendias dan kepala kebijakan luar negeri UE Josep Borrell di perbatasan Turki-Yunani menunjukkan upaya Yunani untuk menutupi kejahatannya terhadap para pencari suaka di bawah payung UE," kata Hami Aksoy, juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki.

Baca Juga

Aksoy mengutip kata-kata Dunja Mijatovic, komisaris Dewan Eropa untuk hak asasi manusia, yang mengatakan bahwa menghormati dan melindungi martabat para pencari suaka adalah kewajiban moral dan hukum negara-negara anggota.

"Daripada menyalahkan negara kami, kami mengajak Uni Eropa dan Yunani untuk memenuhi tanggung jawab pribadi mereka sekali lagi dan untuk menghormati hak-hak pencari suaka," katanya.

Pada Maret ini, setelah Turki berhenti berusaha memblokir pencari suaka untuk mencapai perbatasan Yunani melalui darat, penjaga perbatasan Yunani melukai ribuan pencari suaka dan membunuh beberapa dari mereka. Reaksi keras Yunani terhadap para pencari suaka termasuk bom ledakan, peluru karet dan amunisi tajam dan gas air mata.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia juga mendokumentasikan ratusan kasus pencari suaka yang dirampok, dilecehkan dan ditelanjangi oleh pasukan Yunani di sepanjang perbatasan darat, atau secara paksa dipukul mundur dengan perahu di sepanjang perbatasan pantai. Aksoy juga mengatakan bahwa pernyataan Dendias tentang Aegea dan Mediterania Timur jauh dari kenyataan.

Dia menekankan bahwa Yunani bersama dengan Administrasi Siprus Yunani harus berhenti bermimpi tentang membatasi Turki ke garis pantai.

"Yunani tidak akan mendapat manfaat dari membentuk aliansi jahat melawan Turki dan berusaha untuk menyalahgunakan Uni Eropa," ujar Aksoy.

"Sebaliknya, Yunani harus menghormati hak dan kepentingan Turki yang sah dan bukannya mengeluh tentang hal itu dan mengandalkan yang lain, mereka harus mencoba untuk menyelesaikan masalah dengan berbicara kepada kami," ujarnya.

Turki telah secara konsisten menentang pengeboran sepihak pemerintah Siprus Yunani di Mediterania Timur, menegaskan bahwa TRNC juga memiliki hak atas sumber daya di wilayah tersebut.

Sejak tahun lalu, Ankara telah mengirim dua kapal pengebor, Fatih dan Yavuz, ke Mediterania Timur, menegaskan hak-hak Turki dan TRNC atas sumber daya wilayah itu.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/turki-uni-eropa-tutupi-pelanggaran-hak-asasi-manusia-yunani/1889759
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement