Jumat 26 Jun 2020 08:58 WIB

Jejak, Teknologi Pengendali Penyebaran Covid-19 di Jakarta

Jejak, Teknologi Pengendali Penyebaran Pandemi Covid-19 di Jakarta

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Jejak, Teknologi Pengendali Penyebaran Pandemi Covid-19 di Jakarta. (FOTO: Jakarta Smart City)
Jejak, Teknologi Pengendali Penyebaran Pandemi Covid-19 di Jakarta. (FOTO: Jakarta Smart City)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Jakarta Smart City dan Cartenz Group sebagai leading company penyediaan solusi e-government di Indonesia berkolaborasi mengembangkan aplikasi Jejak sebagai salah satu langkah untuk membantu mengendalikan penyebaran pandemi Covid-19 di wilayah DKI Jakarta.

Jejak merupakan salah satu fitur aplikasi di platform Jaki yang dapat memindai pergerakan individu melalui kode QR. Teknologi ini akan memberikan sebuah gambaran lokasi pergerakan pasien positif Covid-19  selama 14 hari ke belakang.

Kolaborasi tersebut merupakan langkah strategis antara swasta dan pemerintah, di mana JSC sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di bawah Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Diskominfotik) memiliki peranan penting untuk menciptakan Jakarta sebagai kota yang berinovasi dalam menyelesaikan permasalahan kota, membawa warga Jakarta memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Terlebih dalam pandemi saat ini sangatlah diperlukan sinergi tepat untuk menghadirkan sebuah solusi inovatif dan efektif.

Baca Juga: Media Asing Soroti Kegagalan RI Tangani Covid-19, sampai Bawa-bawa Nama Anies

Gito Wahyudi, CEO Cartenz Group, mengatakan, setiap warga Jakarta dapat mengunduh aplikasi Jaki untuk mendapatkan fitur aplikasi Jejak secara gratis dan nantinya secara berkala akan mengkaji pelaksanaan serta tata kelola data sehingga pelacakan akan terpantau dengan baik.

Adapun cara kerja dari aplikasi tersebut adalah dengan memindai kode unik QR dari setiap individu di pusat keramaian. Pemindaian ini bertindak sebagai pencatat riwayat kunjungan yang kemudian akan digunakan para petugas pengendali Covid-19.

"Apabila ditemukan sebuah kasus baru di titik lokasi yang pernah dikunjungi, maka para petugas bisa mendapatkan data secara akurat terkait siapa saja yang pernah mengunjungi lokasi tersebut," jelas Gito, Kamis (25/6/2020).

Cartenz Group sendiri akan terus berkolaborasi, menghadirkan inovasi serta berperan aktif membantu pemerintah dalam pengendalian penyebaran Covid-19, khususnya di DKI Jakarta. Teknologi memegang peranan penting dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 dan Cartenz ingin turut mengambil bagian, dan saat yang bersamaan memberikan sumbangsih untuk Indonesia.

"Harapan kami melalui aplikasi Jejak, berbagai keputusan terkait penanganan Covid-19 dapat diambil dengan cepat dan tepat," imbuh Gito.

Sementara itu, Yudhistira Nugraha, Direktur Jakarta Smart City (JSC), mengatakan, kolaborasi tersebut merupakan salah satu bentuk dari implementasi Smart City 4.0, yaitu pemerintah menjadi kolaborator dan masyarakat mengambil peran sebagai co-creator.

Prinsip-prinsip pengembangan ekosistem Smart City 4.0, mulai dari mobile first, sistem, dan data driven technology, digital experience, serta smart collaboration, diterapkan dalam skema kolaborasi ini.

"JSC terus berupaya untuk mengajak para akademisi, industri, media maupun masyarakat untuk berperan aktif bersama dalam menghadirkan berbagai solusi, khususnya pemanfaatan teknologi dan inovasi dalam penanganan Covid-19 di DKI Jakarta, mulai dari tahapan testing, tracing, treatment, dan monitoring," jelas Yudistira.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement