Ahad 28 Jun 2020 17:48 WIB

China Isyaratkan Uji Awal Vaksin Covid-19 Efektif

China kini terdepan dalam perlombaan kembangkan vaksin virus Covid-19.

Seorang wanita mengenakan masker sebagai upaya pencegahan dari virus Covid-19. China mengembangkan vaksin Covid-19 lewat unit CNBG yang berkedudukan di Beijing.
Foto: EPA-EFE/RITCHIE B. TONGO
Seorang wanita mengenakan masker sebagai upaya pencegahan dari virus Covid-19. China mengembangkan vaksin Covid-19 lewat unit CNBG yang berkedudukan di Beijing.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China National Biotec Group (CNBG) mengatakan pada Ahad (28/6) bahwa hasil uji awal pada manusia untuk calon vaksin virus corona mengisyaratkan calon vaksin itu aman dan efektif. Calon vaksin kedua dari perusahaan itu menunjukkan hasil yang menggembirakan dalam satu percobaan klinis.

Upaya eksperimental itu, yang dikembangkan oleh unit CNBG yang berkedudukan di Beijing, menghasilkan antibodi tingkat tinggi pada semua partisipan yang disuntik dalam Fase 1/2 percobaan klinis yang melibatkan 1.120 orang yang sehat, sesuai dengan data awal, CNBG mengatakan dalam unggahan pada media sosial WeChat, tanpa mengungkapkan data-data spesifik.

Baca Juga

Sejumlah perusahaan dan peneliti China diizinkan menguji delapan calon vaksin pada manusia di dalam dan luar negeri. China menjadi yang terdepan dalam perlombaan mengembangkan usaha melawan virus yang membunuh hampir setengah juta orang seluruh dunia.

CNBG, yang bernaung pada China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) milik negara, mengatakan awal bulan ini bahwa calon vaksin lain yang diproduksi oleh unitnya yang berkedudukan di Wuhan juga memicu keamanan antibodi tingkat tinggi pada para peserta uji klinis berdasarkan hasil-hasil awal.

Satu vaksin harus membuktikan keefektifannya pada tes manusia "Fase3". Yaitu saat ribuan peserta direkrut supaya vaksin itu benar-benar aman untuk dijual.

CNBG mengatakan pada Selasa pihaknya akan menjalankan Fase 3 untuk calon vaksinnya di Uni Emirat Arab, tanpa merinci eksperimen mana yang akan diuji, dilansir dari Reuters.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement