REPUBLIKA.CO.ID, KOTA KINABALU -- Ketua Menteri Malaysia, Datuk Seri Mohd Shafie Apdal, mengatakan akan serius memikirkan saran Tun Dr Mahathir Mohamad untuk menjadi calon perdana menteri ke-9 negara itu.
Shafie mengaku tidak bisa membuat keputusan saat ini karena belum berkonsultasi dengan rekan-rekannya. Keputusan menjadi calon perdana menteri selanjutnya, dinilai bukan sesuatu yang bisa dia putuskan sendiri.
Meski belum bisa menyatakan kesediaan atas dukungan Tun Mahathir, Shafie mengatakan, pasti akan memberikan beberapa keputusan yang serius. "Kami menghargai ini, dan saya bersyukur bahwa nama saya bahkan disarankan," katanya.
Ketua Partai Warisan Sabah mengatakan, tidak mudah mendapatkan saran semacam ini. Apalagi namanya disarankan oleh tokoh besar Malaysia. Banyak pertimbangan yang perlu dilakukan, termasuk kondisi polemik yang menyertai Tun Mahathir. "Kita perlu mengevaluasi dan melihat apa yang terbaik untuk negara dan untuk pembangunan bangsa," kata Anggota Parlemen untuk Semporna itu.
Shafie mengatakan, ketimbang fokus terhadap penyebutan namanya oleh Tun Mahathir, dia kemungkinan besar akan mengumumkan sesuatu yang lebih konkret. Diperkirakan hal tersebut akan diumumkan dalam waktu satu bulan mendatang.
"Kami setuju Dato’ Seri Shafie Apdal sebagai calon Perdana Menteri. Kami juga setuju mencalonkan Dato’ Seri Anwar Ibrahim sebagai calon Wakil Perdana Menteri 1 dan Mukhriz sebagai calon Wakil Perdana Menteri 2," ujar Tun Mahathir saat mengumumkan nama Shafie pada Sabtu (28/6).
Pernyataan itu dilakukan setelah mantan perdana menteri itu melakukan pertemuan dengan beberapa tokoh partai di Malaysia. Terdapat Dato Seri Shafie Apdal (Partai Warisan), Mohamad Sabu (Partai Amanah), Tan Kok Wai, Lim Guan Eng (DAP), Anthony Loke, M. Kulasegaran dan Liew Chin Tong menjadi pendukung dalam pengumuman itu.