REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bagian Humas dan Protokoler Pemerintah Kota Lhokseumawe dan juru bicara Satgas pengungsi Rohingya di Aceh, Marzuki mengatakan, 99 pengungsi Rohingya yang kini berada di bekas Kantor Imigrasi akan dipindahkan ke Balai Latihan Kerja (BLK) di Desa Mee Kandang, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe dalam waktu sekurangnya tiga hari ke depan.
Menurutnya, tempat yang kini ditempati para pengungsi masih kurang layak ditempati karena sudah lama tidak difungsikan.
"Tempat yang baru, mulai disiapkan sejak tadi pagi dan telah capai 70 persen," ujar Marzuki saat dihubungi Republika.co.id, Senin (29/6). Dia menjelaskan, hari ini pihaknya bersama beberapa organisasi kemanusiaan telah melakukan kegiatan kebersihan lingkungan gedung BLK agar layak ditinggali para pengungsi.
Dia merinci, petugas telah membersihkan bagian dalam gedung, dan tengah dilakukan penyambungan jaringan listrik serta pembangunan sanitasi dan air bersih serta mandi, cuci, dan kakus. "Targetnya tiga hari dari sekarang para pengungsi siap dipindahkan," kata dia.
Marzuki mengatakan, selanjutnya penanganan para pengungsi Rohingya di Aceh akan ditanggung oleh pemerintah kota Lhokseumawe dan sejumlah organisasi kemanusiaan. Pemerintah juga telah berkoordinasi dengan Badan PBB untuk Pengungsi atau UNHCR terkait waktu tinggal di lokasi pengungsian.
"Waktu mereka menempati Gedung BLK belum bisa dipastikan, karena sekarang kita fokus penanganan warga etnis Rohingya untuk ditempatkan ke tempat yang representatif dulu," kata Marzuki.
"Lama atau tidaknya keputusannya ada di pemerintah nanti secara kolektif. Tugas satgas adalah mengurus pengungsi dengan baik sambil bekerja sama dengan beberaoa NGO," ujarnya.