REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China menyatakan menolak upaya Israel mencaplok wilayah Tepi Barat. Menurutnya, Tepi Barat merupakan wilayah yang ditunjuk sebagai bagian dari negara Palestina di masa depan.
"Masalah Palestina selalu menjadi inti dari masalah Timur Tengah dan solusi yang adil serta masuk akal adalah prasyarat untuk perdamaian dan keamanan abadi di kawasan tersebut," kata Duta Besar China untuk Palestina Guo Wei saat diwawancara kantor berita Palestina WAFA pada Senin (29/6).
Pada kesempatan itu, Guo menyinggung empat poin usulan Presiden China Xi Jinping terkait penyelesaian masalah Israel-Palestina yang dirilis pada 2017. Dia mengungkapkan usulan tersebut menegaskan posisi China terkait konflik antara kedua negara.
Dalam usulannya, Xi menegaskan dukungan China terhadap penyelesaian politik masalah Palestina berdasarkan solusi dua negara. Xi mendukung pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat di sepanjang garis perbatasan 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Selain itu, Xi menekankan tentang harus dihindarinya penyimpangan konsensus internasional. Selanjutnya hak Israel untuk hidup juga harus sepenuhnya dihormati. Guo memperingatkan tindakan sepihak berisiko memperparah perbedaan dan merusak kepercayaan.
Dia menyerukan komitmen untuk melakukan perundingan damai sebagai pilihan strategis dan kebutuhan membangun hasil dari negosiasi sebelumnya. Guo mendesak masyarakat internasional, terutama negara-negara berpengaruh, untuk terus mendukung masalah Palestina serta menempatkannya dalam inti agenda internasional mereka.
Israel berencana mencaplok sebagian wilayah Tepi Barat pada 1 Juli mendatang. Israel telah menyatakan tidak akan mengakui negara Palestina sebagai bagian dari rencana aneksasi tersebut.