Selasa 07 Jul 2020 13:04 WIB

Pandemi Corona di AS di Level Berbahaya

Hampir tiga juta warga AS terinfeksi Corona dan lebih dari 129 ribu orang meninggal.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Pakar kesehatan menular Anthony Fauci.
Foto: EPA
Pakar kesehatan menular Anthony Fauci.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pakar penyakit menular Amerika Serikat (AS) Anthony Fauci mengatakan, pandemi virus Corona di Negeri Paman Sam berada dalam kondisi yang tidak baik. Kenaikan jumlah kasus infeksi virus Corona jenis baru atau Covid-19 di seluruh negeri telah melonjak drastis.

"Kami masih berkutat pada gelombang pertama. Dan saya akan mengatakan, ini tidak akan dianggap sebagai gelombang, karena ini adalah lonjakan," kata Fauci, dilansir CNN.

Baca Juga

Kasus virus korona di AS terus melonjak. Setidaknya 32 negara bagian melaporkan kasus baru yang lebih tinggi pada pekan ini dibandingkan dengan beberapa pekan terakhir. Hampir tiga juta warga AS telah terinfeksi virus Corona, dan lebih dari 129 ribu orang meninggal dunia.

Fauci menyatakan, pelonggaran pembatasan sosial dan pembukaan aktivitas bisnis yang terlalu dini menjadi penyebab lonjakan kasus virus Corona di AS. Dia menekankan bahwa AS harus mengerahkan upaya kesehatan masyarakat hingga kondisi benar-benar aman.

Penilaian Fauci didasarkan pada peringatan keras yang dikeluarkannya kepada anggota parlemen di Capitol Hill pekan lalu. Fauci mengaku tidak terkejut jika jumlah kasus virus Corona di AS naik ke level 100 ribu per hari. "Kami sekarang memiliki 40 ribu kasus baru dalam sehari. Saya tidak akan terkejut jika kita mencapai 100 ribu sehari, jika kondisi ini tidak berbalik saya sangat khawatir," kata Fauci kepada Senat Kesehatan, Pendidikan, Perburuhan dan Komite Pensiun.

Fauci secara khusus menyampaikan kekecewaannya terhadap sikap warga AS yang tidak mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus korona. Sebagian besar warga AS tampak berkumpul di tengah keramaian dan tidak mengenakan masker. "Kita akan terus berada dalam banyak masalah. Dan akan ada banyak yang terluka jika itu tidak berhenti," kata Fauci.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement