REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Kelompok pemberontak Houthi di Yaman mengancam akan menyerang istana Kerajaan Arab Saudi. Mereka memperingatkan warga sipil Saudi tak berada atau mendekati target.
“Istana-istana ini telah menjadi sasaran militer oleh pasukan kami,” kata juru bicara Houthi Yahya Saree pada Selasa (7/7), dikutip Anadolu Agency.
Dia menyebut kelompoknya telah membidik target sensitif di Saudi. Namun Saree tak memberikan keterangan lebih terperinci terkait hal tersebut. Belum ada komentar dari otoritas Saudi perihal ancaman Houthi.
Pada 23 Juni lalu, Houthi menyerang Saudi dengan menggunakan delapan pesawat nirawak (drone) dan tiga rudal balistik. Houthi mengklaim serangannya berhasil mengenai gedung Kementerian Pertahanan Saudi dan markas militer. Namun fakta di lapangan tak menunjukkan bahwa gedung tersebut terhantam misil atau menjadi sasaran tembakan drone.
Saat itu juru bicara koalisi militer Saudi di Yaman Kolonel Turki al-Malki mengatakan pihaknya berhasil menembak jatuh rudal yang ditembakkan Houthi. Alhasil, serangan mereka tak dapat menjangkau target di Riyadh.
Selain itu koalisi militer Saudi juga menembak jatuh tiga rudal yang mengarah ke Najran dan Jizan. Sejumlah drone pun dilumpuhkan. Al-Malki mengecam serangan Houthi. Menurutnya hal itu merupakan aksi permusuhan yang sengaja dirancang untuk membidik warga sipil.
Ini bukan pertama kalinya Houthi berupaya menyerang Saudi. Sebelumnya kelompok tersebut telah berulang kali melakukan aksi serupa. Tindakan itu merupakan bentuk respons Houthi atas intervensi militer Saudi di Yaman.