Rabu 08 Jul 2020 17:04 WIB

AS Siap Lanjutkan Pembicaraan Denuklirisasi dengan Korut

AS siap lanjutkan pembicaraan denuklirisasi yang macet dengan Korut

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump bertemu di Panmunjong di Zona Demiliterisasi, Ahad (30/6). AS siap lanjutkan pembicaraan denuklirisasi yang macet dengan Korut. Ilustrasi.
Foto: Korean Central News Agency/Korea News Service
Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump bertemu di Panmunjong di Zona Demiliterisasi, Ahad (30/6). AS siap lanjutkan pembicaraan denuklirisasi yang macet dengan Korut. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Utusan Khusus Amerika Serikat (AS) untuk Korea Utara (Korut) Stephen Biegun mengatakan negaranya siap melanjutkan perundingan denuklirisasi yang macet dengan Korut. Hal itu dia sampaikan di sela-sela kunjungannya ke Korea Selatan (Korsel).

"Kami berharap melanjutkan pekerjaan kami untuk hasil damai Semenanjung Korea. Saya percaya ini sangat mungkin," ujar Beigun pada Rabu (8/7) dikutip laman Aljazirah. Dia menekankan bahwa Presiden AS Donald Trump memberikan dukungan penuh atas upaya tersebut.

Baca Juga

Namun Biegun membantah laporan bahwa dia berusaha untuk bertemu dengan pejabat Korut selama berada di Negeri Ginseng. "Biar saya perjelas, kami tidak meminta kunjungan. Kunjungan pekan ini adalah untuk bertemu dengan teman dekat dan sekutu kami, Korsel," ucapnya.

Perundingan denuklirisasi antara AS dan Korut yang berlangsung di Hanoi, Vietnam pada Februari 2019 berakhir tanpa kesepakatan. Hal itu disebabkan karena kedua belah pihak mempertahankan posisinya tentang penerapan sanksi.

Korut, yang telah menutup beberapa situs uji coba rudal dan nuklirnya, meminta AS mencabut sebagian sanksi ekonominya. Namun AS tetap berkukuh tak akan mencabut sanksi apa pun kecuali Korut telah melakukan denuklirisasi menyeluruh dan terverifikasi.

Pada Oktober 2019, AS dan Korut sempat melanjutkan pembicaraan denuklirisasi Semenanjung Korea di Swedia. Korut mengklaim negosiasi tersebut kembali berujung kegagalan. Utusan nuklir Korut Kim Myong Gil mengatakan bahwa negosiasi tersebut belum memenuhi harapan dan akhirnya terhenti kembali.

“AS meningkatkan harapan dengan menawarkan saran seperti pendekatan yang fleksibel, metode baru dan solusi kreatif, tapi mereka sangat mengecewakan kami,” kata dia kepada awak media di luar Kedutaan Besar Korut di Swedia.

Menurutnya, AS masih mempertahankan pendekatan lama dalam perundingan. “AS tidak akan melepaskan sudut pandang dan sikap lama mereka,” ujar Kim Myong Gil.

Namun Washington membantah kabar tersebut. Sebaliknya, AS menyatakan telah menjalin dialog konstruktif dengan Korut.

“Komentar awal dari delegasi Korut tidak mencerminkan konten atau semangat diskusi selama 8,5 jam hari ini. AS membawa ide-ide kreatif dan berdiskusi dengan rekan-rekan Korut-nya,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Morgan Ortagus kala itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement