REPUBLIKA.CO.ID, NUR SULTAN -- Pemerintah Kazakhstan menyatakan situasi pandemi covid-19 di negaranya dapat terkontrol, meski ada berbagai laporan yang menyatakan Kazakhstan masuk dalam daftar penyebaran tercepat Covid-19. Pemerintah Kazakhstan menyangkal laporan media asing seperti The New York Times dan The Telegraph jika negara berjuluk Virgin Land itu termasuk negara dengan penyebaran Covid-19 yang tercepat.
"Sorotan semacam itu mengakibatkan kesalahpahaman situasi di Kazakhstan dan hasilnya, membesar-besarkan risiko epidemiologi dari Kazakhstan di media," kata pernyataan pemerintah.
Pemerintah menyatakan sejak awal Juli, terjadi peningkatan infeksi. "Seperti diketahui bahwa kedua bentuk penyakit dengan gejala dan tanpa gejala, memiliki potensi bahasa pada publik. Sebelum Juli, pencatatan terpisah telah dilakukan," ungkap pemerintah.
Perubahan metode pencatatan mengungkap fakta bahwa semua kasus yang sebelumnya tidak dimasukkan, telah dicatat dalam statistik nasional. "Sebagai hasilnya, ini membawa misinterpretasi data," ungkap pemerintah.
Pemerintah Kazakhstan menyatakan ada 48.847 kasus Covid-19 pada 7 Juli 2020. Rinciannya 25.021 kasus dengan gejala, dan 23.553 kasus tanpa gejala, atau 1.403 kasus per hari. Peningkatannya sekitar 3,0 persen.
Sementara kasus sembuh di Kazakhstan mencapai 24.990 kasus dengan 51,1 persen tingkat pemulihan, dengan 24.990 pasien masih mendapat perawatan dan 260 kasus kematian. Hingga Juni, tingkat penambahan kasus di Kazakhstan sebesar 1,3, namun dalam beberapa pekan terakhir turun menjadi 1,05. Sedangkan tingkat kematian sebesar 0,5 persen dengan rangking Kazakhstan di posisi 25 berdasarkan kasus yang terkonfirmasi secara global.
Selain itu, Kazakhstan juga mengumumkan program tes massal. Total 1.631.817 tes dilakukan dengan tingkat 8.746 per 100.000 orang. 48.847 dites positif dan 1.582.943 negatif.
Menurut worldometers.info, Kazakhstan berada di peringkat 19 di dunia dalam tes populasi, peringkat 54 dalam kasus terkonfirmasi per 1 juta orang, dan posisi 113 dalam tingkat kematian.
Pemerintah menyatakan, dengan kondisi sekarang, karantina di Kazakhstan akan berlangsung antara 5-19 Juli. "Pembatasan termasuk larangan menggelar pertemuan massal, serta acara keluarga. Salon kecantikan, penata rambut, gym, pusat fitness, kolam renang, pasar indoor, pantai, taman air, fasilitas budaya, pusat hiburan, fasilitas agama, bioskop, taman kanak-kanak, kamp kesehatan anak, dan lembaga lain juga menghentikan aktivitas," papar pemerintah. Sebanyak 80 pegawai pegawai di lembaga publik, perusahaan nasional, dan organisasi lain akan terus bekerja dari jarak jauh.