REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pemberontak Houthi di Yaman melonggarkan sejumlah pembatasan untuk menahan laju penyebaran virus corona. Pelonggaran itu diumumkan saat berita mengenai total jumlah kasus infeksi di daerah kekuasaan mereka ditahan.
Pada Senin (13/7) malam, Kabinet Houthi mengumumkan mereka akan mengizinkan restoran, aula pernikahan, kamar mandi publik, taman kota, dan taman bermain dibuka kembali. Pernyataan itu disertai ajakan kepada masyarakat untuk membersihkan diri secara rutin dan mempraktikkan peraturan pembatasan sosial.
Selama beberapa bulan terakhir kelompok Houthi yang menguasai ibu kota Sanaa menekan informasi mengenai virus di wilayah-wilayah yang mereka kuasai. Mereka menghukum dokter dan jurnalis yang mengungkapkan kebenaran.
Kelompok itu hanya melakukan peraturan pembatasan sosial sekedarnya dan mempromosikan teori konspirasi. Pemberontak tersebut hanya mengakui empat kasus infeksi virus corona.
Mereka mengabaikan peringatan petugas medis dan dokter yang mengatakan wabah jauh lebih buruk dibandingkan yang mereka akui. Dalam beberapa pekan terakhir banyak warga Sanaa yang menderita gejala Covid-19, memicu rumah sakit-rumah sakit di ibu kota itu kewalahan.
Pandemi virus corona melumpuhkan sistem kesehatan Yaman yang sudah hancur karena perang brutal yang sudah berlangsung selama lima tahun antara kelompok Houthi yang didukung Iran melawan pemerintah yang diakui internasional yang didukung koalisi pimpinan Arab Saudi.