REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Hong Kong akan memberlakukan langkah-langkah pembatasan sosial yang ketat mulai tengah malam Selasa (14/7). Keputusan baru dikeluarkan karena pihak berwenang memperingatkan risiko wabah virus Corona skala besar sangat tinggi bisa terjadi.
Kota di bawah naungan China ini mencatat 48 kasus baru virus Corona pada Selasa, termasuk 40 kasus yang ditularkan secara lokal. Sejak akhir Januari, Hong Kong telah melaporkan lebih dari 1.500 kasus dan delapan kematian.
"Setengah dari kasus yang dilaporkan hari ini memiliki sumber yang tidak diketahui. Ini sangat mengkhawatirkan karena kasus-kasus tersebut dapat menyebar dengan mudah di masyarakat," kata pejabat kesehatan senior, Dr Chuang Shuk-kwan.
Langkah-langkah jarak sosial yang baru membuat masker menjadi benda wajib untuk orang yang menggunakan transportasi umum. Restoran tidak akan lagi menyediakan layanan makan di tempat dan hanya menawarkan opsi pesan antar setelah pukul 18.00 waktu setempat.
Kedua aturan ini sebelumnya tidak diterapkan selama gelombang pertama dan kedua kota awal tahun ini. Jika seseorang tidak mengenakan masker di transportasi umum, mereka menghadapi denda 5.000 dolar HK.
Kepala Eksekutif, Carrie Lam, mengatakan pemerintah akan membatasi pertemuan kelompok hanya untuk empat orang yang sebelumnya hingga 50. Sebanyak 12 jenis tempat usaha, termasuk pusat kebugaran dan tempat hiburan juga harus ditutup selama sepekan.
Pemerintah mengatakan sangat prihatin dengan tingginya jumlah kasus impor. Rencana selanjutnya akan memberlakukan tindakan lebih lanjut pada pengunjung asing dari tempat-tempat berisiko tinggi, termasuk wajib menunjukan hasil tes negatif Covid-19 sebelum kedatangan.
Lam mengatakan, langkah-langkah itu merupakan hasil tarik ulur tiga arah antara pertimbangan terkait kesehatan masyarakat, dampak ekonomi, dan penerimaan sosial. Hong Kong dinilai mungkin perlu hidup berdampingan dengan virus untuk jangka waktu tertentu.
Menjelang langkah-langkah baru, beberapa supermarket memberlakukan pembatasan pada barang-barang tertentu, termasuk beras, masker, dan tisu toilet. Penduduk yang panik telah mengosongkan rak-rak di supermarket-supermarket besar di seluruh kota pada Februari ketika ketakutan meningkat akibat virus korona.