REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menguraikan rencana pemerintahannya untuk mencegah gelombang kedua wabah virus Corona di masyarakat. Selandia Baru belum melaporkan kasus infeksi di dalam negeri selama 75 hari terakhir.
"Prioritas kami akan mengendalikan setiap kasus dengan langkah yang paling tidak mengganggu dan atas wilayah terkecil yang kami bisa," kata Ardern, Rabu (15/7).
Dua kasus baru di Selandia Baru yang dilaporkan pada Rabu ini dan 27 kasus masih aktif adalah orang-orang yang dikarantina usai melakukan perjalanan ke luar negeri. Ardern mengatakan pemerintahannya hanya akan menggunakan sistem karantina wilayah atau lokal bila penularan di dalam negeri terjadi.
"Tidak ada yang mau berjalan mundur tapi pada kenyataannya pertarungan kami melawan virus belum berakhir dan kami harus memiliki rencana yang siap untuk melindungi posisi kami saat ini bila (wabah) kembali," tambah Ardern.
Perdana menteri berusia 39 tahun itu menegaskan karantina nasional menjadi pilihan terakhir. Karantina lokal mungkin akan menutup gedung-gedung, pemukiman di luar kota atau sebuah kota.
Sejak berhasil menahan laju penyebaran virus di masyarakat, Selandia Baru mulai melonggarkan berbagai peraturan pembatasan sosial. Sebagian besar kehidupan masyarakat pun kembali normal, sekolah-sekolah, bar dan restoran dibuka kembali. Stadion juga sudah menggelar kembali pertandingan olahraga.