Kamis 16 Jul 2020 15:04 WIB

Azerbaijan Kembali Laporkan Bentrokan dengan Armenia

Azerbaijan melaporkan ketegangan dengan Armenia di perbatasan masih berlanjut

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Korban milter Azerbaijan akibat bentrokan dengan militer Armenia di perbatasan kedua negara atau Tovus, Ahad (12/7)
Foto: Kedutaan Besar Azerbaijan
Korban milter Azerbaijan akibat bentrokan dengan militer Armenia di perbatasan kedua negara atau Tovus, Ahad (12/7)

REPUBLIKA.CO.ID, BAKU -- Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Azerbaijan melaporkan ketegangan dengan Armenia di perbatasan masih berlanjut. Kantor berita Rusia, Tass, melaporkan Azerbaijan mengumumkan bentrokan di perbatasan Tovuz kembali terjadi.

"Sejak 16 Juli pagi, unit pasukan tempur Armenia kembali mencoba melancarkan serangan dari posisi tentara Azerbaijan di seksi perbatasan Azerbaijan-Armenia distrik Tovuz," kata Kemenhan Azerbaijan dalam pernyataan mereka, Kamis (16/7).

Baca Juga

Kemenhan Azerbaijan mengatakan desa Agdam, Dondar Gushchu, dan Vahidli dikepung oleh senjata kaliber besar dan mortir. Mereka mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

"Saat ini pertempuran berlangsung dalam arah tersebut, situasi pertarungan berada dalam kendali unit tentara Azerbaijan," tambah Kemenhan Azerbaijan.

Kemenhan Armenia mengatakan pasukan Azerbaijan mengepung desa Aygepar dan Movses. Ketegangan di perbatasan meningkat pada 12 Juli lalu. Azerbaijan melaporkan tentara Armenia menggunakan artileri untuk mengepung pasukan mereka.

Sementara itu Yerevan melaporkan situasi di perbatasan memanas setelah Azerbaijan mencoba menembusnya. Baku melaporkan sebelas tentara mereka gugur dalam bentrokan yang berlangsung selama tiga hari termasuk Mayor Jenderal Polad Gashimov. Armenia melaporkan empat pasukan mereka tewas dan sepuluh orang lainnya terluka. 

Sengketa daerah perbatasan Nagorno-Karabakh antara dua negara bertetangga itu sudah berlangsung sejak Februari 1988. Pada 1992 hingga 1994 ketegangan meningkat hingga aksi militer skala besar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement