Kamis 16 Jul 2020 20:16 WIB

Bayi di Prancis Diduga Tertular Covid-19 dalam Kandungan

Saat bayi dilahirkan langsung membawa virus Covid-19

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Bayi baru lahir (ilustrasi)
Foto: AP/VOA
Bayi baru lahir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Para dokter di rumah sakit di Paris merilis sebuah studi soal kasus Covid-19 pertama pada bayi yang baru lahir, Rabu (15/7) waktu setempat. Para dokter menduga bayi itu terinfeksi ketika masih dalam kandungan sang ibu sehingga ketika ia lahir langsung membawa virus.

Artikel yang dirilis pada Selasa (14/7) dalam jurnal Nature Communications, merinci penularan dan kelahiran anak laki-laki ke ibu berusia 23 tahun yang terinfeksi Covid-19 selama trimester terakhir kehamilannya. Delapan peneliti mempresentasikan temuan tersebut saat virus mulai menyebar pada hari ketiga bayi itu hidup di dunia.

Baca Juga

Sang ibu memasuki rumah sakit pada kehamilan lebih dari delapan bulan pada 24 Maret. Dia menunjukkan gejala Covid-19 sesaat sebelum melahirkan, terutama batuk parah dan demam 38,6 C (101,48 F).

Bayi itu kemudian dilahirkan melalui operasi caesar dan menunjukkan gejala virus tepat setelah kelahiran. Gejalanya yakni seperti kekakuan parah, kerusakan materi putih di otak, dan iritabilitas yang ekstrem.

Kabar baiknya, sang bayi dan ibu telah pulih. Bayi tersebut pulih dalam waktu tiga pekan. Sang ibu keluar dari rumah sakit enam hari setelah melahirkan dalam kondisi baik.

Artikel tersebut juga menyatakan bahwa masih belum jelas bagaimana infeksi bisa ditularkan dari ibu ke janin. Namun, para dokter menunjuk ke rute penularannya yakni melalui tali pusat.

Itu adalah temuan pertama yang akan disajikan kepada komunitas medis. "Penularan dikonfirmasi oleh penyelidikan virologi dan patologis yang komprehensif," ujar jurnal itu dikutip laman Anadolu Agency, Kamis (16/7).

Artikel itu mengatakan bahwa SARS-CoV-2 menyebabkan viremia ibu atau virus dalam darah, infeksi plasenta, dan viremia neonatal setelah infeksi plasenta, yang berarti virus baru lahir mengikuti infeksi di dalam rahim. Sebelum kasus ini, dokter telah mengatakan virus ditularkan melalui tetesan yang dipancarkan ke udara, dari satu manusia ke manusia lainnya, dan bahwa rute lain menuju infeksi hanya dihipotesiskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement