REPUBLIKA.CO.ID, VALLETTA -- Malta pada Kamis (16/7) mengumumkan tidak ada kasus positif COVID-19 dalam satu pekan terakhir. Temuan nihil kasus itu jadi pencapaian pertama Malta sejak pasien pertama ditemukan pada 7 Maret.
Menteri Kesehatan Malta, Chris Fearne, mengonfirmasi melalui unggahan di Twitter. Dia yang menyebut tidak ada kasus positif baru yang ditemukan dalam satu minggu terakhir. Kasus positif terakhir diumumkan ke publik oleh otoritas terkait pada 9 Juli.
"Kita harus terus berhati-hati untuk menjaga keberhasilan ini," kata dia.
Malta melaporkan 674 kasus positif dan sembilan korban jiwa akibat COVID-19 dalam empat bulan terakhir. Namun saat ini, hanya ada empat pasien yang masih dirawat karena ratusan pasien lainnya telah dinyatakan sembuh.
Malta cukup diuntungkan dengan luas wilayah yang kecil dan tingkat pemeriksaan tinggi serta aktifnya upaya pencarian dan pelacakan kasus positif COVID-19. Setidaknya 20 persen dari 500.000 total populasi di Malta telah menjalani tes COVID-19.
Namun, pandemi membuat sektor ekonomi di Malta terpuruk apalagi setelah bandara ditutup. Sebab, sepertiga dari total produk domestik bruto Malta bergantung pada pariwisata.
Aktivitas penerbangan telah kembali beroperasi pada 1 Juli dan otoritas setempat pada Rabu (15/7) menambah rute penerbangan ke 50 negara.