Ahad 19 Jul 2020 15:27 WIB

Perempuan Peduli Pancasila Gelar Lomba Kebaya Bermasker

Para peserta diingatkan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Bilal Ramadhan
Persatuan Perempuan Peduli Pancasila (P4) menggelar lomba kebaya bermasker, Sabtu (19/7).
Foto: Meiliza Laveda
Persatuan Perempuan Peduli Pancasila (P4) menggelar lomba kebaya bermasker, Sabtu (19/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lomba kebaya bermasker dilaksanakan dalam rangka merayakan ulang tahun Persatuan Perempuan Peduli Pancasila (P4), Sabtu (19/7). Acara ini dilakukan di tempat Sekretariat P4 yang terletak di Jalan Otista 1 A, Jakarta Timur.

Ketua P4, Diana Murni Payapo mengatakan tujuan acara ini untuk menyongsong Hari Ulang Tahun Republik Indonesia pada 17 Agustus sekaligus HUT P4 pada 2 Agustus. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mensosialisasikan apa yang dianjurkan pemerintah seperti menggunakan masker dalam pandemi.

"Dengan menggunakan kebaya dan masker, menunjukkan bahwa berbusana apapun, menggunakan masker sangat penting dalam keadaan pandemi sekarang," kata Diana kepada Republika, Sabtu (18/7).

Ini juga mengingatkan kepada para peserta untuk tetap mematuhi protokol kesehatan 3M. Yakni, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak kemana pun dan dimana pun.

Peserta lomba yang hadir berjumlah 19 orang. Semua peserta merupakan anggota P4. Pengumuman pemenang lomba kata dia akan diumumkan pada HUT P4 nanti, 2 Agutsus 2020.

Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh aktris film, Yessy Gusman. Ia sangat mengapresiasi kepada Diana yang telah mengadakan lomba kebaya bermasker.

"Saya mengapresiasi kepada Bu Diana dan P4 yang telah mengadakan lomba kebaya bermasker. Ini ide yang kreatif yang patut dicontoh oleh teman-teman lain karena memberi semangat kepada ibu-ibu untuk terus melestarikan budaya berkebaya," kata Yessy.

Ia juga menuturkan sebetulnya bukan budaya berkebaya saja, budaya berkain pun penting baik itu sarung maupun kain batik. Menurutnya segala tenunan Indonesia merupakan kekayaan yang perlu dilestarikan.

Yessy juga berharap agar kekayaan ini bisa terus dijaga terutama ibu-ibu yang mengenakannya. Sehingga kebaya bukan hanya menjadi pakaian yang dipakai pada saat acara tertentu saja, tapi pada acara sehari-hari seperti pergi ke kantor, di rumah, atau acara keluarga.

Salah satu peserta, Rina Damanik mengatakan, ia sebagai perempuan Indonesia sangat bangga menjadi bagian acara ini. "Buat saya menggunakan kebaya demi melestarikan budaya indonesia. Mungkin karena tidak terbiasa, jadi ribet ya. Tapi tidak masalah karena ini memang sudah menjadi kewajiban pakai masker pas pandemi sekarang," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement