REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA -- Menteri Luar Negeri Polandia Jacek Czaputowicz memberikan sinyal ia mungkin akan mundur dari jabatannya karena partainya Law and Justice (PiS) mempertimbangkan perubahan personel di pemerintah usai pemilihan presiden awal bulan ini.
Pemilihan yang dimenangkan pejawat Andrzej Duda, sekutu PiS dinilai kunci hubungan dengan Uni Eropa. Blok tersebut khawatir dengan supremasi hukum di Polandia.
"Beberapa bulan lalu, kami sepakat dengan Perdana Menteri Mateusz Morawiecki melanjutkan misi saya hingga pemilihan presiden," kata Czaputowicz pada surat kabar Rzeczpospolita, Senin (20/7).
Ia menambahkan tidak ada tekanan dari PiS untuk mundur. "Tapi saya pikir ini momen yang tepat untuk mengganti diplomat tinggi kami," tambah Czaputowicz.
Pernyataan itu disampaikan ketika Polandia berusaha melawan proposal untuk membuat distribusi anggaran Uni Eropa bersyarat. Hanya negara yang menghormati supremasi hukum yang menerimanya.
Pemimpin-pemimpin negara Eropa masih menggelar negosiasi atas anggaran Uni Eropa dan dana pemulihan pandemi virus corona. Morawiecki mengatakan ia tidak akan setuju dengan mekanisme baru yang membekukan dana Uni Eropa bagi negara yang tidak menghormati supremasi hukum.
Sebelumnya dilaporkan Polandia akan membatasi keberadaan media milik asing. Langkah itu didorong mantan perdana menteri Polandia yang kini menjabat sebagai pemimpin PiS, Jaroslaw Kaczynski.