REPUBLIKA.CO.ID, EASTERN CAPE -- Risiko pencemaran zat berbahaya di Provinsi Eastern Cape, Afrika Selatan (Afsel) meningkat tajam setelah media setempat melaporkan pada Senin (20/7) lalu truk yang berisi hasil tes Covid-19 dibajak di Port Elizabeth dan kotak berisi spesimen menghilang.
"Kemarin kami menerima laporan kendaraan yang memindahkan spesimen Covid-19 ke NHLS (National Health Laboratory Service) dibajak di Port Elizabeth dan penjahat yang melakukannya membawa kontainer putih berisi spesimen," kata Perdana Menteri Eastern Cape Oscar Mabuyane dikutip media setempat, seperti dilansir dari Anadolu Agency, Rabu (22/7).
Insiden itu membuat pemerintah khawatir terjadi pencemaran zat berbahaya di Eastern Cape. Pemerintah akan menggelar banyak pemeriksaan di provinsi tersebut karena pembajakan membuat hasil tes tidak bisa diproses. Media setempat melaporkan polisi masih mengejar pelaku.
"Kami mengutuk tindakan penjahat, yang membahayakan nyawa masyarakat," kata Mabuyane.
Truk yang membawa berkotak-kotak spesimen itu dibajak dengan senjata api. Tidak diketahui berapa kotak yang diambil tapi setiap kotak berukuran 40 liter. Pelaku mengambil aki dan ban cadangan truk tersebut.
Truk itu dibuang sekitar 500 meter dari lokasi kejadian, kosong tanpa sampel spesimen sama sekali. Sejauh ini sudah 15.418 pasien Covid-19 yang meninggal dunia di Afrika. Sementara 391.898 pasien lainnya dinyatakan pulih.
Afrika Selatan melaporkan 373.600 dari 388 ribu kasus infeksi di wilayah Selatan Afrika. Pandemi virus corona yang berasal dari Wuhan, China sudah menelan 614 ribu jiwa di seluruh dunia.