Jumat 24 Jul 2020 20:39 WIB

Semakin Banyak Orang Kaya AS yang Anti-Trump

Trump dinilai mengancam demokrasi Amerika.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Donald Trump.
Foto: AP/Evan Vucci
Presiden Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Jimmy Tosh memiliki peternakan babi dan pertanian gandum senilai jutaan dolar di Tennessee. Ia adalah pendukung Partai Republik sejati. Ia pro kepemilikan senjata dan mendukung pajak rendah.

Ia sepakat pada sebagian besar agenda Presiden Donald Trump. Namun kali ini ia juga mengeluarkan banyak uang untuk mengalahkan pejawat itu dalam pemilihan presiden bulan November mendatang. "Saya sepakat 80 persen hal yang ia lakukan, saya hanya tidak tahan dengan 'pembohong'," kata Tosh mengenai Trump, Jumat (24/7). 

Baca Juga

Tosh salah satu dari semakin banyaknya pemilih kaya pendukung Partai Republik yang menilai Trump mengancam demokrasi Amerika dan kesehatan jangka panjang partai mereka. Orang-orang kaya yang konservatif itu dengan aktif mendukung lawan Trump, yakni calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden. 

Sejumlah miliuner dan jutawan AS menyumbangkan uang mereka ke The Lincoln Project, sebuah sayap Partai Republik yang menentang kampanye Trump. Para milyuner dan jutawan itu mengatakan Partai Republik juga harus dihukum karena memungkinkan Trump berkuasa.

Beberapa di antaranya bahkan mendukung agar sejumlah senator dari Partai Republik agar kalah dalam pemilihan dan memungkinkan Demokrat menguasai Senat. Uang orang-orang kaya itu mengalir pada kampanye yang tidak pernah terjadi sebelumnya.

Sebab ini pertama kalinya simpatisan partai mendorong agar presiden dari partai mereka kalah. Hal ini menandakan Trump sudah mengalienasi beberapa tokoh Partai Republik. Terutama karena respons, pandemi virus korona dan gelombang unjuk rasa yang memprotes brutalitas polisi pada masyarakat kulit hitam.

Dampak terbesar dari aksi ini adalah semakin mempolarisasi Amerika. Kampanye 'Never Trump' pada tahun 2016 yang diusung sejumlah orang dari Partai Republik gagal menghentikan pengusaha real estate itu menduduki kursi presiden. Kelompok tersebut justru dimarginalisasi karena Trump mendominasi Partai Republik selama masa jabatannya. Sejumlah pakar strategi politik  mengatakan tahun ini bisa berbeda.

"Perbedaan pada tahun 2020 kami tidak melihat jumlah uang yang mendukung upaya dan ukuran mereka seperti tahun 2016," kata pakar strategi Partai Demokrat dan mantan juru bicara kampanye Hillary Clinton tahun 2016 lalu, Karen Finney.

Selain The Lincoln Project, dalam beberapa bulan terakhir muncul kelompok-kelompok lain yang juga didukung orang-orang Partai Republik. Mereka mengungkapkan secara terbuka dukungan pada Biden.

Termasuk 43 Alumni for Biden, sebuah komite aksi politik yang melibatkan mantan pejabat pemerintahan Presiden George W. Bush dan koalisi mantan pejabat keamanan nasional pemerintahan Partai Republik.  Sejumlah pihak skeptis, mereka mencatat Trump masih mendapat dukungan yang sangat besar

Buktinya ia mengungguli kelompok seperti Never Trump. Ia menikmati 90 persen dukungan simpatisan Partai Republik. Pada bulan Juni saja tim kampanye Trump dapat mengumpulkan dana hingga 55,2 juta dolar. Jauh bila dibandingkan The Lincoln Project yang sejak bulan Desember baru mengumpulkan dana 20 juta dolar.

Namun para pengamat mengatakan dalam pemilihan yang ketat, keluarnya sejumlah orang Partai Republik dan independen akan menciptakan perbedaan. Tosh memberikan 11 ribu dolar pada The Lincoln Project setelah melihat iklan kelompok itu menyerang Trump. Ia mengatakan mungkin juga akan memberikan uang pada kelompok Partai Republik yang serupa.

"Saya membuat keputusan saya tidak akan mendukung kandidat Partai Republik dalam pemilihan umum sampai Trump pergi," kata Tosh. 

Pendonor-pendonor besar The Lincoln Project antara lain salah satu pewaris Walmart, Christy Walton yang lebih banyak menyumbang ke kandidat Partai Demokrat beberapa tahun terakhir, investor miliuner Andy Redleaf dan eksekutif perusahaan gas dan minyak dari Michigan, Sidney Jansma Jr., Mereka biasanya menyumbang dana untuk kandidat-kandidat Partai Republik.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement