REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Hubungan Amerika Serikat (AS) dan Iran makin memanas. Presiden Donald Trump dan Presiden Hassan Rouhani berkali-kali ribut di media terkait isu Timur Tengah, nuklir, embargo, dan sanksi untuk Iran.
Di tengah hubungan politik yang makin panas, musisi Iran dan Amerika melakukan kolaborasi dengan membuat karya bersama.
Direktur Pelaksana Asosiasi Persahabatan Iran-AS Vahid Abideh mengatakan kolaborasi musik bersama oleh seniman Iran dan Amerika akan dirilis dengan pesan harapan dan solidaritas populer.
Vahid Abideh mengatakan tujuan kolaborasi karya seni bersama ini adalah untuk menunjukkan solidaritas antara rakyat Iran dan Amerika di bawah periode sejarah yang sulit ini yang juga disebabkan oleh virus corona.
Setelah penyebaran virus corona di seluruh dunia, banyak negara menderita, terkadi masalah kesehatan, ekonomi, dan sosial.
"Di bawah kondisi seperti ini kebutuhan untuk memperhatikan persatuan dan solidaritas antara rakyat Iran dan Amerika dirasakan," kata Abideh kepada IRNA, Jumat.
Menggambarkan kerja sama budaya antara seniman Iran dan AS sebagai hal yang penting, Abideh mengatakan bahwa asosiasinya mengundang seniman-seniman Amerika dan Iran yang berbakat.
Mereka bekerja sama dalam sebuah karya klasik seniman legendaris abad ke-17 George Frederick Handel.
Proposal ini disambut hangat oleh seniman di Teheran dan Washington, dan mereka menerima undangan asosiasi untuk kolaborasi bersejarah ini.
Setelah itu, di Teheran, Orkestra Kamar Solidaritas dibentuk dengan dukungan Yayasan Seni dan Budaya Roudaki yang melibatkan 19 seniman Iran.
Abideh mencatat komposisi kerja bersama tersebut mengekspresikan minat rakyat kedua negara untuk bekerja sama satu sama lain dan juga memperhatikan untuk menjaga solidaritas antara bangsa-bangsa dalam krisis global.
Asosiasi Persahabatan Iran-Amerika didirikan untuk membuat orang-orang Iran, AS, dan Kanada lebih saling mengenal, dan terutama berfokus pada pertukaran budaya, seni, dan olahraga untuk mempererat persahabatan di antara negara-negara.