REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki menegaskan kembali dukungannya kepada Azerbaijan terkait serangan Armenia ke perbatasan Azerbaijan, ungkap pernyataan Dewan Keamanan Nasional.
Turki meminta Armenia untuk menghentikan agresi dan menarik diri dari tanah-tanah Azerbaijan yang didudukinya, menurut sebuah pernyataan setelah pertemuan dewan yang dipimpin oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan di ibu kota Turki, Ankara.
Ankara juga mengutuk keras pendudukan Armenia atas wilayah Azerbaijan, tambah pernyataan itu.
Pada 12 Juli, tentara Armenia melanggar gencatan senjata dan menyerang wilayah Azerbaijan dengan tembakan peluru artileri ke arah distrik perbatasan Tovuz, lalu menarik diri setelah tentara Azerbaijan melakukan pembalasan.
Selama agresi, Armenia membunuh 12 tentara Azerbaijan, termasuk perwira tinggi, dan satu warga sipil, selain melukai empat tentara.
Sejak 1991, militer Armenia menduduki secara ilegal wilayah Upper Karabakh (Nagorno-Karabakh), wilayah milik Azerbaijan yang diakui oleh internasional.
BACA JUGA: Selain Hagia Sophia, Turki-Yunani Juga Ribut di Laut Mediterania Timur