REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Negara bagian terpadat kedua di Australia, Victoria mencatat 459 kasus baru Covid-19. Angka ini adalah total harian tertinggi kedua dan naik dari 357 kasus pada hari sebelumnya.
Perdana Menteri Negara Bagian Victoria, Daniel Andrews juga mengatakan pada konferensi pers, Ahad (26/7), bahwa Victoria telah melaporkan 10 kematian Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Ini adalah jumlah tertinggi harian Australia.
Gelombang kedua negara bagian ini didorong oleh infeksi di tempat kerja, termasuk di fasilitas perawatan lansia dan layanan kesehatan, pusat distribusi besar, rumah jagal, fasilitas penyimpanan dingin serta gudang.
"Beberapa orang merasa sakit, mereka memiliki gejala dan mereka masih akan bekerja. Jika itu terus berlanjut, maka kita akan terus melihat semakin banyak kasus." kata Andrews.
Australia telah menghindari krisis virus Corona terburuk yang dialami di negara-negara lain. Pihak berwenang berjuang untuk menahan wabah di Victoria. Sejauh ini Australia tercatat lebih dari 14.400 kasus Corona.
Warga Victoria dikenakan karantina wilayah selama enam minggu, penutupan perbatasan dengan negara bagian lain dan wajib mengenakan masker.
Negara bagian New South Wales yang terpadat di negara itu mencatat 14 kasus baru dalam semalam, dengan hampir setengahnya terkait dengan wabah yang diketahui di sebuah restoran di pinggiran Sydney. "Sepuluh keluarga saat ini merencanakan pemakaman. Dan yang termuda di antara mereka telah kehilangan seseorang di usia empat puluhan. Tolong semua orang pakai masker. Dan jika tidak, Anda akan didenda," kata Andrews.