REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Hassan Rouhani mendesak warganya untuk tetap memperhatikan dan mempraktikkan protokol kesehatan selama perayaan Idul Adha. Hal itu disampaikan mengingat Iran masih mengalami lonjakan kasus Covid-19.
"Biarkan perayaan-perayaan agung diadakan di masjid-masjid dan pusat-pusat keagamaan dengan memperhatikan protokol kesehatan serta jarak sosial," kata Rouhani dalam pidatonya pada Sabtu (25/7).
Wakil Menteri Kesehatan Iran Iraj Harirchi telah menyerukan warga agar tidak mengunjungi situs suci Imam Reza di kota Mashad. Dalam satu bulan terakhir, kasus Covid-19 di daerah itu meningkat 300 persen.
Pemerintah Iran juga telah memberi pengarahan bagi aktivitas kurban. Para pejabat kesehatan menyerukan warga agar mengemas daging sebelum didistribusikan ke kaum duafa.
Iran mulai mencabut peraturan karantina wilayah pada pertengahan April lalu. Namun karena kasus infeksi Covid-19 terus melonjak, pembatasan kembali diterapkan di sebagian besar wilayahnya. Di ibu kota Teheran, peraturan pembatasan diperpanjang hingga sepekan mendatang.
Sejauh ini Iran memiliki 289 ribuan kasus Covid-19 dengan korban meninggal mencapai 15.484 jiwa. Sebanyak 251 ribu pasien di sana berhasil pulih setelah menjalani perawatan.