REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Militer Israel mengatakan salah satu dronenya jatuh di wilayah Libanon. Drone tersebut jatuh dalam aktivitas operasi IDF di sepanjang perbatasan pada Ahad (26/7).
Channel 12 melaporkan drone tersebut jatuh setelah mengalami kegagalan teknis. Israel menyatakan tidak ada informasi yang bocor dari jatuhnya drone itu. "Tidak ada kekhawatiran bahwa ada informasi yang bocor," ujar pernyataan Israel dilansir Aljazirah, Senin (27/7).
Ketegangan di sepanjang perbatasan Israel dengan Suriah dan Libanon meningkat pada pekan ini setelah seorang anggota kelompok Hizbullah tewas dalam serangan oleh Israel di tepi Damaskus. Israel secara rutin menerbangkan drone ke Libanon untuk memantau pergerakan kelompok Hizbullah, yang merupakan musuh bagi Israel.
Dalam sebuah kunjungan ke pangkalan militer di dekat perbatasan, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan Libanon dan Suriah bertanggung jawab atas apa yang terjadi di wilayah mereka. "Kami tidak mencoba untuk meningkatkan situasi, tetapi siapa pun yang ingin menguji kami akan melihat reaksi yang sangat kuat," ujar Gantz.
Israel secara teknis berperang dengan Libanon dan Suriah. Mereka telah melakukan ratusan serangan udara di Suriah untuk mencegah Iran yang mendukung Damaskus. Pekan ini, Israel memperkuat kehadiran pasukannya di perbatasan utara. Media Israel mengatakan penguatan pasukan itu sebagai tanggapan atas meningkatnya ancaman dari Hizbullah.
Menurut Syrian Observatory for Human Rights, lima anggota kelompok Hizbullah tewas dalam serangan rudal oleh Israel di ibu kota Suriah, Damaskus. Israel kemudian mengirimkan bala bantuan ke wilayah perbatasan utara.