REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Angka kematian akibat Covid-19 secara global melampaui 650 ribu, Selasa (28/7). Data statistik worldometers yang diperbarui setiap jam mengikuti laporan pemerintah negara-negara di dunia mencatat kematian akibat Covid-19 sebanyak 656.559 jiwa.
Sejak muncul di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China akhir tahun lalu, virus ini juga telah menginfeksi 16.644.069 orang. Lebih dari 100 ribu kematian telah dicatat sejak 9 Juli dan jumlah korban global meningkat dua kali lipat hanya dalam waktu dua bulan.
Amerika Serikat (AS) mencatat kematian tertinggi dengan catatan 150.444 kematian, diikuti oleh Brasil dengan 87.679, Inggris dengan 45.759, Meksiko 44.022, dan Italia dengan 35.112 kematian. Sementara jumlah kasus tertinggi juga tercatat pada AS dengan catatan lebih dari 4,4 juta kasus.
Banyak negara-negara yang telah melonggarkan kebijakan lockdown atau karantina wilayah untuk membangun kembali perekonomian yang terpuruk karena pembatasan yang diberlakukan sejak Maret. Perjalanan luar negeri hanya boleh dilakukan untuk kepentingan yang esensial dan bisnis penting.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus meyakini bahwa negara-negara di dunia harus mampu melawan virus. Menurutnya, hanya dengan kepatuhan ketat pada langkah-langkah pencegahan, dari mengenakan masker hingga menghindari keramaian, dunia akan berhasil mengalahkan pandemi. "Di mana langkah-langkah ini diikuti, kasus turun. Di mana tidak, kasus naik," katanya.