Selasa 28 Jul 2020 17:35 WIB

PM Australia Khawatir Penyebaran Virus Corona di Panti Jompo

PM Morrison mempersingkat kunjungannya ke sejumlah negara bagian.

Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)
Foto: EPA/CDC
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Perdana Menteri Australia Scott Morrison mempersingkat tur antarnegara bagian untuk fokus pada penanganan krisis virus corona. Ia menyebut ada wabah yang "sangat kompleks" di panti jompo di Melbourne.

Victoria, yang merupakan negara bagian kedua terpadat di Australia dan beribu kita Melbourne, melaporkan 384 kasus baru Covid-19 pada Selasa. Meskipun turun dibandingkan 532 kasus pada sehari sebelumnya, angka itu berada pada tingkat yang mengkhawatirkan pejabat kesehatan.

Baca Juga

"Situasi di panti jompo Victoria sangat kompleks, ada kombinasi penularan lokal yang tersebar luas di Melbourne dan menjangkau banyak fasilitas, khususnya ke para tenaga perawatan lansia," kata Morrison kepada wartawan di Yandina, sebuah kota di negara bagian Queensland.

Pemimpin Australia itu mengatakan akan mengakhiri turnya di Queensland untuk kembali ke Ibu Kota Canberra. Kepala pemerintahan Victoria, Daniel Andrews, mengatakan 769 kasus virus corona aktif berkaitan dengan beberapa pusat perawatan lansia di Victoria, yang melaporkan sembilan kematian baru sejak Senin (27/7).

"Saya tidak bisa berdiri di sini dan memberi tahu Anda bahwa saya memiliki keyakinan bahwa staf dan manajemen di sejumlah fasilitas perawatan lansia sektor swasta dapat memberikan perawatan yang sesuai untuk menjaga keselamatan warga mereka," kata Andrews kepada wartawan di Melbourne.

Majelis industri nasional memutuskan pada Senin bahwa staf panti jompo di seluruh negeri, termasuk perawat, akan diberikan dua minggu cuti pandemi.

Morrison mengatakan pasokan pekerja terampil yang terbatas di sektor tersebut membuat pengelolaan wabah sangat menantang.

Sementara itu, Rumah Sakit Royal Children di Melbourne melaporkan pada Senin malam bahwa seorang bayi, anggota staf, dan dua orang tua yang terkait dengan unit perawatan intensif neonatustelah didiagnosis mengidap virus.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement