REPUBLIKA.CO.ID, PORTLAND -- Pemerintah federal Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikabarkan sedang menggelar pembicaraan dengan kantor gubernur Oregon. Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan pemerintah federal berencana menarik agen-agen federal yang dikirim ke Portland untuk mengatasi gelombang unjuk rasa anti-rasialisme di kota itu.
Pejabat tersebut menekankan pembicaraan dengan Gubernur Kate Brown masih dalam tahap awal dan belum ada kesepakatan apa pun. Pejabat yang tidak bisa mengungkapkan namanya mengatakan pemerintah federal dapat menarik agen-agennya bila pemerintah negara bagian mengerahkan penegak hukumnya sendiri.
Pada Selasa (28/7), Brown belum menanggapi permintaan komentar. Kantor Wali Kota Portland Ted Wheeler juga belum merespons pertanyaan mengenai hal itu.
Satu hari sebelumnya Departemen Keamanan Dalam Negeri dan Marshal Amerika Serikat sedang mempertimbangkan apakah mereka perlu mengirimkan agen lebih banyak lagi. Juru bicara Marshal AS Drew Wade mengatakan lembaganya sedang mengidentifikasi langkah untuk menambah 100 personel lagi ke Oregon untuk meringankan tugas wakil marshal yang bertugas di sana.
Departemen Keamanan Dalam Negeri juga mempertimbangkan menambah personil Agen Proteksi Perbatasan dan Bea Cukai. Hal itu disampaikan oleh seorang pejabat yang tidak memiliki wewenang untuk berbicara ke media mengenai rencana tersebut.
Trump tidak berhenti mengkritik pihak berwenang daerah yang menurutnya gagal mengatasi unjuk rasa anti rasialisme. Demonstrasi yang dipicu kematian laki-laki kulit hitam George Floyd ditangan polisi kulit putih di Minneapolis. Ia mengerahkan pasukan federal ke Portland dan kota-kota lain yang dipimpin politisi Partai Demokrat.
Unjuk rasa kerap berujung pada bentrokan yang mengincar gedung pengadilan di Oregon. Pengunjuk rasa melempari gedung dengan batu, kembang api, dan menyinari dengan laser. Polisi meresponnya dengan tembakan gas air mata, peluru karet, dan penangkapan.
"Kami, seperti yang Anda tahu, telah melakukan pekerjaan baik dalam menjaga Portland dan menjaga gedung-gedung pengadilan kami yang ingin mereka bakar, mereka anarkis, tidak lain dari agitator anarkis," kata Trump, Selasa lalu.
Wali Kota Seattle Jenny Durkan mengatakan ia menerima konfirmasi agen-agen pemerintah federal sudah meninggalkan kotanya. Agen-agen itu dikirim ke Seattle dengan alasan melindungi gedung-gedung federal di tengah gelombang unjuk rasa.
Perkembangan itu terjadi setelah lembaga swadaya masyarakat American Civil Liberties Union (ACLU) di Oregon mengajukan mosi agen-agen AS menyerang jurnalis dan pengamat dengan amunisi pengendali kerusuhan, walaupun pengadilan federal sudah memerintahkan mereka berhenti melakukan itu.