Rabu 29 Jul 2020 11:33 WIB

101 Kasus Corona Baru Jadi yang Tertinggi di Cina

Akhir-akhir ini, banyak kasus baru berasal dari ujung kawasan Xinjiang

Seorang anak Uighur bermain sendirian di halaman sebuah rumah di Unity New Village, Hotan, Xinjiang, China. Ratusan juta dolar dikucurkan oleh pemerintah ke dalam alat kontrasepsi telah mengubah Xinjiang dari salah satu daerah dengan pertumbuhan tercepat di Cina menjadi salah satu yang paling lambat hanya dalam beberapa tahun, menurut penelitian baru yang diperoleh The Associated Press sebelum publikasi oleh pakar China Adrian Zenz.(AP Photo/Andy Wong)
Foto: AP Photo/Andy Wong
Seorang anak Uighur bermain sendirian di halaman sebuah rumah di Unity New Village, Hotan, Xinjiang, China. Ratusan juta dolar dikucurkan oleh pemerintah ke dalam alat kontrasepsi telah mengubah Xinjiang dari salah satu daerah dengan pertumbuhan tercepat di Cina menjadi salah satu yang paling lambat hanya dalam beberapa tahun, menurut penelitian baru yang diperoleh The Associated Press sebelum publikasi oleh pakar China Adrian Zenz.(AP Photo/Andy Wong)

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Sebanyak 101 kasus baru virus corona muncul di China daratan pada Selasa (28/7). Ini merupakan angka tertinggi selama lebih dari 3,5 bulan, menurut Komisi Kesehatan Nasional China, Rabu (29/7).

Negara di seluruh dunia sedang bergelut dengan pasang surut infeksi virus corona. China langsung bertindak cepat untuk meredakan ledakan kasus dengan melakukan pelacakan kontak dan menutup kembali daerah-daerah terdampak.

Akhir-akhir ini, banyak kasus baru berasal dari ujung kawasan Xinjiang, tempat 89 kasus dilaporkan pada Selasa (28/7). Satu kasus Covid-19 tercatat di Beijing, sementara tiga kasus lainnya merupakan kasus impor, menurut pernyataan otoritas kesehatan.

China juga melaporkan 27 pasien Covid-19 tanpa gejala pada Selasa dibandingkan 34 kasus sehari sebelumnya.Hingga Selasa, otoritas kesehatan melaporkan total 84.060 kasus terkonfirmasi COVID-19 dengan 4.634 kematian di China.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement