REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Institut virologi pemerintah Rusia mulai melakukan uji klinis pada manusia calon vaksin Covid-19 kedua dengan menyuntikkan dosis pertama pada lima relawan, Senin (27/7). Kantor berita RIA memberitakan informasi itu pada Selasa (28/7).
Menurut laporan itu, tiap individu merasa baik-baik saja. "Relawan berikutnya dalam uji coba yang dilakukan oleh institut virologi Vector di Siberia akan menerima suntikan pada 30 Juli," lapor RIA yang mengutip lembaga pengawas keamanan konsumen Rospotrebnadzor.
Daftar uji klinis milik pemerintah menunjukkan bahwa institut yang diawasi oleh Rospotrebnadzor itu sedang menguji vaksin peptisida menggunakan platform pertama kali dikembangkan untuk Ebola. Uji coba berikutnya diharapkan mampu menambah hingga 100 relawan antara usia 18 sampai 60 tahun.
"Vector sedang mengerjakan enam calon vaksin berbeda COVID-19," menurut catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Fasilitas riset lainnya milik negara di Moskow, Gamaleya Institute, awal Juni telah merampungkan uji klinis awal calon vaksin berbasis adenovirus pada manusia dan diharapkan memasuki uji coba berskala besar pada Agustus.
Lebih dari 100 calon vaksin untuk menghentikan pandemi virus corona di seluruh dunia sedang dikembangkan. Sedikitnya empat calon berada dalam uji klinis manusia Tahap III, Termasuk tiga calon vaksin yang dikembangkan di China dan di Inggris.