REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Vietnam, yang bebas virus selama berbulan-bulan, bersiap menghadapi gelombang baru Covid-19 pada Rabu (29/7) setelah media lokal melaporkan sebuah kasus infeksi virus corona baru di ibu kota Hanoi.
Kasus baru di Hanoi itu terkait dengan wabah Covid-19 belum lama ini di pusat kota Danang. Hanoi harus menyiapkan peralatan dan bahan-bahan medis untuk "perang melawan gelombang baru wabah Covid-19", kata pemerintah Vietnam dalam sebuah pernyataan, namun tidak menyebutkan kasus baru Covid-19 yang dilaporkan itu di media.
Berkat program karantina terpusat dan sistem pelacakan kontak yang agresif, Vietnam berhasil mempertahankan jumlah infeksi virus corona menjadi hanya 446 kasus, meskipun negara Asia Tenggara itu berbagi perbatasan yang panjang dan keropos dengan China. Vietnam, dengan populasi lebih dari 95 juta orang, adalah negara terpadat di dunia yang tidak mencatat angka kematian akibat virus corona baru.
Rekor itu sekarang berada di bawah ancaman menyusul munculnya wabah Covid-19 pada akhir pekan lalu di Danang, di mana puluhan ribu wisatawan lokal telah mengambil keuntungan dari penawaran perjalanan diskon yang dirancang untuk mendukung industri pariwisata yang dilanda virus di negara itu. Pemerintah Vietnam pada Selasa menangguhkan semua penerbangan ke dan dari Danang selama 15 hari. Setidaknya 30 kasus virus corona baru telah terdeteksi di dalam atau sekitar kota tersebut.
Sekitar 18.000 wisatawan yang telah berada di Danang telah kembali ke pusat bisnis di selatan Kota Ho Chi Minh, kata pihak berwenang pada Selasa. Pihak berwenang di Hanoi sebelumnya mengatakan mereka mengharapkan 15.000 hingga 20.000 orang untuk kembali ke Danang.
Seorang staf di sebuah restoran pizza di Hanoi yang baru saja kembali dari Danang dinyatakan positif terjangkit virus corona, menurut media pemerintah pada Rabu, yang juga menyebutkan bahwa pihak berwenang telah menutup restoran tersebut untuk disinfeksi. Namun, pihak kementerian kesehatan Vietnam belum mengonfirmasi kasus baru di Hanoi.
Vietnam akan memulangkan 120 pekerja konstruksi yang terinfeksi Covid-19 dari Guinea Ekuatorial pada Rabu, menurut media pemerintah. Para pekerja yang terjangkit virus corona baru itu akan dirawat di rumah sakit di luar Hanoi.