REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesawat penumpang Qantas jenis Boeing 747 meninggalkan Australia untuk terakhir kalinya, Rabu (22/7). Pesawat terbang dengan rute penerbangan ke Samudra Pasifik yang membentuk gambar kanguru, logo dari maskapai.
Pesawat dengan nomor penerbangan QF7474 ini terbang dari Bandara Sydney dan memberikan hiburan bagi ratusan penonton, Rabu kemarin (22/7). Pesawat ini mendarat di Mojave Desert di Amerika Serikat, tempat dimana ia akan menghabiskan masa pensiunnya.
Karena pandemi virus corona, Qantas memajukan masa pensiun pesawat tersebut enam bulan lebih awal dari semestinya.
Air mata menitik di pipi penonton dalam upacara perpisahan yang digelar di bandara udara Sydney, saat menyaksikan video dan pembacaan puisi bagi pesawat yang sudah melayani warga Australia selama 50 tahun tersebut.
Noel Taylor, salah satu mantan pramugara tertua yang berumur 94 tahun, mengatakan sangat sedih menyaksikan kepergian pesawat tersebut.
"Saya sangat suka pesawat ketika masih remaja ... saya memang sudah memiliki ketertarikan pada dunia penerbangan," kata Noel.
"Ketika saya melihat foto (Boeing) 747 dan (Boeing) A380, perbandingan ukuran mereka bagaikan kapur dan keju."
Anak Noel, Peter Taylor, yang sempat bekerja di Qantas sebagai seorang insinyur juga memiliki kenangan indah dengan pesawat tersebut.
"Kami tumbuh besar dengan pesawat ini. Di musim libur, di ingatan saya, pesawat inilah satu-satunya yang membawa kami berkeliling dunia," kata dia.
"Dan ketika pulang, pesawat ini mengingatkan kami pada Australia, tanpa peduli dari mana kami berasal ketika masuk ke pesawat."
Para pekerja dan penumpang, yang hadir dalam upacara perpisahan itu, mengibarkan bendera Qantas sebagai tanda perpisahan kepada jet tersebut, diiringi lagu I Still Call Australia Home.
Pekan lalu, pesawat tersebut sempat melakukan tur perpisahan singkat, yang diselenggarakan bagi penggemar beratnya, di Sydney, Brisbane, dan Canberra.
Ketua pelaksana Qantas, Alan Joyce, mengatakan ia merasa terharu ketika melepas Boeing 747, pesawat yang telah melihat naik-turunnya Australia sepanjang sejarah.
Pesawat Qantas seri 747 yang terakhir meninggalkan Australia dan secara khusus melewati Bandara Shellharbour, yang memiliki peran dalam sejarah pesawat tersebut.
"Pesawat ini sudah pernah mengangkut Ratu Elizabeth, Paus, dan tentu saja setiap tim Olimpiade sejak diselenggarakannya di tahun 1984," kata Alan.
Seri 747 juga pernah mengangkut warga Australia yang selamat dari kejadian bom Bali. Pesawat ini juga mengangkut warga Australia yang terjebak di Wuhan di awal masa pandemi virus corona.
"Ini adalah momen yang pahit dan manis ... pesawat ini telah mengubah dunia penerbangan, penerbangan Australia, dan Qantas," ucap Alan.
sumber: https://www.abc.net.au/indonesian/2020-07-24/boeing-747-milik-qantas-ucapkan-selamat-tinggal-kepada-australia/12484014