REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset Jerman Anja Karliczek mengungkapkan, prediksi terkait ketersediaan vaksin Covid-19 secara luas. Karliczek mengatakan, kemungkinan vaksin tersebut paling cepat baru akan tersedia secara luas pada pertengahan 2021.
Artinya, masyarakat sebaiknya tidak berekspektasi akan ketersediaan vaksin virus corona secara luas sebelum pertengahan 2021. "Kita sebaiknya tak mengharapkan keajaiban," ujar Karliczek, seperti dilansir Fox News.
Pemerintah Jerman saat ini telah memberikan izin kepada tiga perusahaan bioteknologi untuk mempercepat pengembangan vaksin. Ketiga perusahaan tersebut, yaitu BioNetch, CureVac, dan IDT Biologika dikatakan telah memilih kandidat vaksin virus corona yang menjanjikan.
Akan tetapi, kandidat-kandidat vaksin virus corona tersebut harus menjalani uji klinis. Uji klinis ini harus dilakukan untuk memastikan bahwa kandidat vaksin tersebut memang efektif dan juga aman.
"Memiliki vaksin yang efektif adalah satu hal, tetapi memiliki vaksin yang aman yang diinginkan orang-orang adalah hal berbeda," ujar Karliczek.
Saat ini, Jerman memiliki lebih dari 209 ribu kasus Covid-19 terkonfirmasi, menurut data dari Johns Hopkins University. Peningkatan kasus ini memberi kekhawatiran tersendiri bagi pemerintah Jerman.
Pada Senin, Kepala Federal Chancellery Helge Braun mengatakan, peningkatan kasus banyak di temukan di dalam lingkup keluarga. Selain itu, ada pula kasus yang berasal dari perusahaan pengolah daging.
Braun menilai masih terlalu dini untuk membuat keputusan. Saat ini, pemerintah Jerman sedang mendiskusikan kemungkinan adanya kewajiban tes Covid-19 untuk wisatawan yang datang ke Jerman dari area-area berisiko tinggi.