Sabtu 01 Aug 2020 05:22 WIB

Kelompok Iran Klaim Serang 28 Stasiun Kereta Api Israel

Cyber Avengers memperingatkan bahwa serangan terburuk belum datang

Red: Nur Aini
Serangan siber, ilustrasi
Serangan siber, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Perang dingin antara Iran dan Israel di dunia maya memanas setelah sebuah kelompok Iran pada Jumat (31/7) mengklaim telah meluncurkan serangkaian serangan siber pada infrastruktur kereta api Israel sejak 14 Juli.

Sebuah kelompok yang menggunakan nama Cyber Avengers mengatakan bahwa pihaknya menargetkan lebih dari 150 server industri kereta api Israel, yang mempengaruhi operasional 28 stasiun kereta api dan kereta bawah tanah. Pernyataan itu dipublikasikan oleh akun Telegram yang terkait dengan Garda Revolusioner Iran (IRGC).

Operasi siber besar diluncurkan pada 14 Juli pukul 1.20 pagi, bertepatan dengan waktu serangan udara terhadap komandan militer Iran Jenderal Qassem Soleimani pada awal Januari silam. Operasi berlanjut selama 10 hari dan berakhir pada 24 Juli. Namun, kelompok itu memperingatkan bahwa yang terburuk belum akan terjadi dan mengisyaratkan bahwa perang siber antara kedua negara kemungkinan akan terus meningkat.

Kelompok itu juga merilis peta jaringan kereta api Israel, mengidentifikasi 28 stasiun yang menjadi sasaran, termasuk Yerusalem, Universitas Tel Aviv dan Ben Gurion. Lebih dari enam hari setelah operasi berakhir, stasiun masih belum dapat berfungsi normal karena kerusakan parah pada peralatan dan infrastruktur.

Kelompok itu mengatakan bahwa tujuan operasi adalah untuk menunjukkan bahwa mereka mampu merencanakan tabrakan puluhan kereta jika mereka mau. Awal bulan ini, kelompok yang sama mengklaim bertanggung jawab atas pemadaman listrik besar-besaran di Israel, tetapi kemudian klaim itu tidak dapat dibuktikan.

Dalam beberapa bulan terakhir, serangan siber terhadap infrastruktur air Israel telah dikaitkan dengan kelompok-kelompok siber bayangan Iran, meskipun kedua belah pihak telah menolak untuk secara resmi mengkonfirmasi atau menyangkal mereka. Perang dunia maya mendapatkan momentum pada April ketika sejumlah pabrik pengolahan air limbah, stasiun pompa dan unit air limbah di Israel berada di bawah serangan siber yang berat dan canggih.

Serangan-serangan itu, menurut para ahli dunia maya, dilakukan dengan meretas perangkat lunak komputer pompa air setelah melakukan routing melalui server untuk menyembunyikan sumber serangan. Pada Mei, sebuah pelabuhan yang ramai di Iran selatan dihantam serangan siber yang mempengaruhi lalu lintas di sekitar pelabuhan selama berhari-hari.

Baru-baru ini, terjadi serangkaian kebakaran misterius di Iran, yang memicu kecurigaan sabotase. Namun, pemerintah Iran membantah spekulasi itu.

Hussain Estahdadi, jurnalis Iran dan analis perang siber, mengatakan bahwa Israel telah memberikan gertakan soal kemampuan keamanan sibernya selama dekade terakhir.

"Bagaimana mungkin mereka tidak menyadari hanya satu serangan siber pada sistem kereta api mereka," tulis dia di Twitter.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/kelompok-iran-klaim-serangan-terhadap-28-stasiun-kereta-api-israel/1928431
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement