REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Kementerian Kesehatan Filipina akan memperbarui strategi untuk mengatasi pandemi virus corona, dengan meningkatkan tenaga kesehatan di ibu kota Manila. Pada Sabtu (1/8), Filipina mencatat lonjakan kasus harian terbesar yakni 4.963 kasus dengan 2.093 kematian.
Sekitar 80 kelompok organisasi yang mewakili 80 ribu dokter dan satu juta perawat menyatakan, perjuangan pemerintah Filipina untuk melawan pandemi virus korona mulai melemah. Selain itu, mereka memperingatkan bahwa sistem kesehatan mulai kewalahan di tengah melonjaknya jumlah kasus yang cukup tinggi. Untuk mengatasi kekhawatiran para tenaga medis, gugus tugas penanganan virus korona mengatakan, Kementerian Kesehatan akan menyusun strategi baru untuk menangani pandemi dalam tujuh hari ke depan.
Gugus tugas penanganan Covid-19 mengimbau para petugas kesehatan di sejumlah provinsi untuk membantu meningkatkan tenaga mereka di ibu kota Manila. Selain itu, gugus tugas juga mencari bantuan sukarelawan dari universitas untuk merekrut tenaga medis tambahan.
Para tenaga medis menyerukan agar pemerintah kembali memberlakukan lockdown di Manila. Namun pemerintah enggan untuk kembali menerapkan lockdown, karena telah menyiapkan strategi lain. Manila diketahui merupakan salah satu episentrum penyebaran virus korona di Filipina. "Pertempuran belum berakhir. Kita akan mengerahkan segala upaya untuk mengubah keadaan," ujar pernyataan Kementerian Kesehatan.
Filipina merupakan negara dengan jumlah kasus dan kematian tertinggi kedua di kawasan Asia Tenggara setelah Indonesia. Secara keseluruhan, Filipina mencatat 98.232 kasus infeksi virus korona yang dikonfirmasi.