Selasa 04 Aug 2020 17:56 WIB

Serikat Dokter: Jerman Sudah Alami Gelombang Kedua

Dalam beberapa pekan terakhir kaus Corona di Jerman meningkat.

Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)
Foto: EPA/CDC
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  BERLIN -- Serikat dokter Jerman mengatakan Negeri Panzer sudah mengalami gelombang kedua wabah virus Corona. Dalam wawancara dengan surat kabar Jerman, ketua serikat mengatakan negaranya menyia-nyiakan kesuksesan di awal pandemi dengan mengabaikan peraturan pembatasan sosial.

Dalam beberapa pekan terakhir jumlah kasus infeksi virus Corona di Jerman kembali meningkat. Para pakar kesehatan memperingatkan karena sebagian masyarakat mengabaikan peraturan jaga jarak dan kebersihan, virus menyebar ke seluruh masyarakat. 

Baca Juga

"Kami sudah mengalami gelombang kedua," kata presiden serikat dokter Marburger Bund, Susanne Johna pada surat kabar Augsburger Allgemeine, Selasa (4/8).

Johna mengatakan tekanan hidup dengan berbagai pembatasan yang ketat dan keinginan untuk kembali hidup normal cukup berbahaya. Karena dapat menghilangkan pencapaian Jerman sejauh ini. Ia meminta masyarakat untuk terus mematuhi peraturan pembatasan sosial dan memakai masker.

Sejauh ini angka kematian terkait virus Corona di Jerman lebih rendah dibandingkan negara-negara tetangga seperti Italia dan Prancis. Keberhasilan Jerman didorong canggihnya sistem kesehatan yang mereka miliki, kepatuhan warga terhadap peraturan pembatasan sosial dan tes massal secara berkala. 

Berdasarkan data dari lembaga penyakit menular Jerman, Robert Koch Institute (RKI) jumlah kasus infeksi di negara itu pada Selasa ini bertambah 879. Maka total kasus infeksi virus Corona Negeri Panzer menjadi 211.281 dan 9.156 pasien di antaranya meninggal dunia.

Johna mengatakan rumah sakit sudah siap dan akan menyedikan ranjang untuk pasien Covid-19. Sementara di saat yang sama perlahan-lahan mengurangi jumlah pasien yang masuk ke bangsal yang normal.

Berdasarkan data pendaftaran ranjang unit gawat darurat Jerman yakni DIVI,  negara itu memiliki hampir 21.000 ranjang unit gawat darurat. Sekitar 12.200 diantaranya gratis.

Hingga Senin (3/8) jumlah pasien Covid-19 yang berada di ruang gawat darurat hanya berjumlah 270. Sebanyak 130 diantaranya memakai ventilator.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement