REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Pemerintah Israel telah menawarkan bantuan kemanusiaan kepada Lebanon. Hal itu menyusul terjadinya ledakan besar yang memorakporandakan Beirut pada Selasa (4/8).
"Israel telah mendekati Lebanon melalui saluran keamanan dan diplomatik internasional serta telah menawarkan Pemerintah Lebanon bantuan medis dan kemanusiaan," kata Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz dan Menteri Luar Negeri Israel Gabi Ashkenazi dalam sebuah pernyataan.
Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab telah meminta komunitas internasional membantu negaranya menyusul terjadinya ledakan besar di Beirut. "Saya mengirim permohonan mendesak ke semua negara yang adalah teman dan saudara dan cinta Lebanon, untuk berdiri di sisinya dan membantu kami mengobati luka yang dalam ini," kata Diab dikutip laman Aljazirah.
Diab mengungkapkan sebelum ledakan memorakporandakan Beirut, negaranya telah berjuang menghadapi krisis ekonomi terburuk dan wabah Covid-19 yang melonjak. "Mereka yang bertanggung jawab atas bencana (ledakan) ini akan membayar harganya," ujarnya.
Ledakan di Beirut berasal dari sebuah gudang yang terletak dekat Pelabuhan Beirut. Menurut Diab, gudang tersebut menyimpan dan menimbun 2.750 ton pupuk pertanian amonium nitrat. Diab mengatakan gudang itu telah ada sejak 2014. Sejauh ini sedikitnya 73 orang telah dilaporkan tewas akibat ledakan sementara korban luka mencapai ribuan.