REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Kebakaran hutan di selatan Prancis memaksa 2.700 warga mengungsi. Kebakaran juga melukai 22 orang dan menghancurkan banyak toko. Wisatawan dan penghuni panti wreda termasuk kelompok yang terpaksa mengungsi.
Pemerintah setempat mengatakan api membakar hutan di selatan kota Marseille. Titik api yang muncul pada Selasa (4/8) kemarin merambat ke pemukiman warga dan perkemahan yang berada di sekitar lokasi kebakaran.
Dilansir dari Deutsche Welle, Rabu (5/8) pemadam kebakaran mengatakan sebagai 'tindak pencegahan' delapan perkemahan dekat kota Martigues dan Sausset-les-Pins telah dievakuasi baik melalui jalur darat maupun laut. Sekitar 1.800 pemadam kebakaran berusaha mengendalikan kobaran api selama 14 jam dari darat maupun udara. Pemadam mengatakan delapan warga sipil dan 14 petugas pemadam kebakaran mengalami luka ringan di dalam dan sekitar Martigues.
Diprediksi Prancis akan masih diterpa angin kencang serta cuaca panas dan kering. Sehingga, pihak berwenang melarang penggunaan alat pengendali api atau pekerjaan konstruksi yang melibatkan percikan api atau peralatan panas hingga kebakaran dapat dipadamkan.
Menteri Dalam Negeri Prancis Gerard Darmanin berada di lokasi kebakaran saat tim pemadam kebakaran dari wilayah lain datang membantu. Pihak berwenang Prancis mengatakan penyebab kebakaran masih belum diketahui.