REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Uni Eropa (UE) mengirim tim pencarian dan penyelamatan ke Beirut setelah ledakan mematikan di pelabuhan kota itu.
“Mekanisme Perlindungan Sipil UE sekarang mengoordinasikan pengiriman mendesak lebih dari 100 petugas pemadam kebakaran yang sangat terlatih, dengan kendaraan, anjing, dan peralatan, yang mengkhususkan diri dalam pencarian dan penyelamatan dalam perkotaan,” ungkap sebuah pernyataan di website Dewan Eropa.
Uni Eropa mengucapkan belasungkawa kepada mereka yang kehilangan orang yang mereka cintai, dan menawarkan dukungan penuh kepada rakyat Lebanon.
"Sebagai langkah pertama, Mekanisme Perlindungan Sipil UE dikerahkan atas permintaan pemerintah Lebanon," sebut pernyataan itu.
Belanda, Yunani, dan Ceko akan berpartisipasi dalam operasi pencarian dan penyelamatan sementara Prancis, Polandia, dan Jerman juga menawarkan bantuan. UE juga menawarkan untuk mengaktifkan sistem pemetaan satelitnya untuk menilai kerusakan melalui satelit.
Kebakaran di sebuah gudang yang berisi bahan peledak di Pelabuhan Beirut menyebabkan ledakan besar pada Selasa yang menewaskan sedikitnya 135 orang, melukai 5.000 lainnya, dan menyebabkan kerusakan materi besar-besaran di beberapa lingkungan ibu kota.
Para pejabat mengatakan jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat ketika operasi bantuan berlanjut di puing-puing. Dewan Pertahanan Tertinggi Lebanon mengumumkan Beirut sebagai kota darurat bencana.