REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Pemerintah Australia berjanji membantu pemerintah Lebanon dalam mengatasi dampak ledakan Beirut. Negeri Kanguru berjanji akan memberikan dana hibah sebesar 2 juta dolar Australia.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan bantuan itu akan diserahkan ke Program Pangan Dunia (WFP) dan Palang Merah. Dana akan digunakan untuk makanan, perawatan kesehatan dan kebutuhan pokok.
Ia mengatakan negaranya tengah mempertimbangkan bantuan lainnya. Morrison mengatakan sejumlah personel Kedutaan Australia terluka. "(Namun) mereka aman, dapat dipertanggungjawabkan dan kami berharap mereka dapat pulih dengan cepat," kata Morrison, Kamis (6/8).
Dalam kesempatan yang sama ia juga berterimakasih pada Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Beirut atas bantuan mereka. Pada Rabu (5/8) ledakan di pelabuhan Beirut menewaskan 135 orang.
Ledakan yang juga melukai 5.000 orang lebih itu dipicu oleh 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan di dalam sebuah gudang di pelabuhan selama enam tahun. Saat ini pemerintah Lebanon dikabarkan telah mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi sejumlah pejabat pelabuhan.